Ia menghela nafas lega, lalu duduk kembali di kursinya seraya mengamati ponselnya dengan penuh kegembiraan.
"Paling-paling cuma ulah tikus yang sedang dimabuk asmara..." gumamnya, sembari jari-jarinya dengan lincah mengetik balasan chat WhatsApp dari si perempuan cantik yang baru dikenalnya seminggu yang lalu. Ia tidak mau peduli lagi dengan keadaan di sekitarnya karena begitu terbius dengan chat-chat menggoda dari perempuan seksi gebetannya di medsos : "Hai sayank.. Ketemuan yuk malam Minggu nanti! Di rumah gak ada siapa-siapa bang. Anak juga dititipin sama neneknya di kampung. Aku udah minum jamu lho!"
Ia cengar-cengir sembari membalas chat itu. Terkadang ia menelan air liur sendiri sembari membayangkan hal-hal yang vulgar yang ia dapatkan jika berhasil ketemuan dengan gebetannya itu.
"Duh, semoga malam Minggu nanti gak ada acara ngepam segala... dan semoga juga isteri juga belum pulang dari kampung..." desisnya sendirian.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com