webnovel

HUTAN TERKUTUK

"Jangan coba-coba merambah hutan yang kami lindungi!" demikian selalu ucapan warga jika ada pihak perusahaan perkebunan berniat ingin memperluas lahannya ke area hutan itu. Hutan itu memang selalu dijaga warga, bukan hanya puluhan tahun, bahkan ratusan tahun tak ada yang boleh berani menginjakkan kaki di sana. Warga selalu menutup dan menjaganya, bahkan jika ada pihak luar yang berani melanggar mereka tak segan-segan untuk bertindak bahkan mengancam nyawa nya. Ada apa yang disembunyikan warga selama ratusan tahun tak ada yang tahu persis. Dan itu pulalah yang membuat perusahaan yang dipimpin oleh Om Doni menjadi penasaran. Karena ngototnya warga ingin mempertahankan keberadaan hutan itu, ia pihak perusahaan akhirnya nekad mengirimkan dua orang staffnya untuk meneliti kebenaran mitos yang dihembuskan warga, bahwa hutan itu mengandung kutukan yang sangat mematikan. "Aku tugaskan kalian untuk membuktikan ketidakbenaran akan mitos yang dihembuskan warga itu!" kata Om Doni kepada staffnya, Hendra dan Lusia. Dengan setengah terpaksa akhirnya keduanya memasuki area hutan itu, dengan harapan bisa membuktikan ketidakbenaran kutukannya. Tapi sesuatu yang mengerikan justru menunggu mereka di sana. Sesuatu yang selama ratusan tahun menunggu untuk dibangkitkan...! Dan sesuatu itu terus mengejar siapapun di sekitarnya dengan teror dan kutukan yang mengerikan...!

naramentaya20 · Horreur
Pas assez d’évaluations
115 Chs

45. Lusia Ingin Minggat

"Dia kesambet, sepertinya...!" kata Lusia.

"Kesambet? Apa itu?" Seruni mengerutkan alis.

"Kesambet ya kesurupan! Kesambet itu istilah orang Jawa!" Lusia bergegas menarik tangan Seruni membawanya menjauhi kamar kakek Abdullah.

Orang sakti kok bisa kesurupan? Pikirnya dengan hati bingung. Tapi ucapan orang tua itu sepertinya menyiratkan sesuatu. Seperti adanya peringatan melalui dirinya yang ingin disampaikan kepada Lusia?

Apakah kutukan ini belum berakhir?

Lusia jadi merinding!

Celaka kalau itu benar-benar terjadi! Jadi sia-sia saja mereka sudah sampai di kota kalau kutukan itu masih mengikuti mereka!

"Ini pasti ulah Om Doni!" rutuknya dengan nada geram. Ia beranggapan kutukan itu masih tetap berjalan karena penyebab semua kutukan itu telah dibawa ke kota!

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com