Lusia dan Rina saling berpandangan. Om Doni terlihat mengerutkan alisnya. Tapi kemudian nyengir sendiri. "Perubahan cuaca mendadak. Biasa aja!" ujarnya kemudian.
Lusia perasaannya makin tak enak. Ia kurang mengerti juga kenapa Om Doni makin nekad dan ngawur, sedangkan kejadian demi kejadian sudah sangat membuktikan kalau kutukan hutan itu tidak bisa dibuat main-main!
Ia mundur sambil menatap tak berkedip ke arah jasad bawaan Om Doni dari hutan terlarang.
"Apa rencana Om dengan benda terkutuk itu?" desisnya dengan perasaan gamang. "Bolehkan aku mengungsi saja keluar kota untuk sementara Om?"
Om Doni mengerutkan alis. "Apa-apan kamu Lusia? Sejak awal aku bawa jasad itu gak terjadi apa-apa! Kamu jangan gitu deh! Oke gajimu nanti kutambah lima juta lagi! Tapi jangan kemana-mana ya!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com