webnovel

HUTAN TERKUTUK

"Jangan coba-coba merambah hutan yang kami lindungi!" demikian selalu ucapan warga jika ada pihak perusahaan perkebunan berniat ingin memperluas lahannya ke area hutan itu. Hutan itu memang selalu dijaga warga, bukan hanya puluhan tahun, bahkan ratusan tahun tak ada yang boleh berani menginjakkan kaki di sana. Warga selalu menutup dan menjaganya, bahkan jika ada pihak luar yang berani melanggar mereka tak segan-segan untuk bertindak bahkan mengancam nyawa nya. Ada apa yang disembunyikan warga selama ratusan tahun tak ada yang tahu persis. Dan itu pulalah yang membuat perusahaan yang dipimpin oleh Om Doni menjadi penasaran. Karena ngototnya warga ingin mempertahankan keberadaan hutan itu, ia pihak perusahaan akhirnya nekad mengirimkan dua orang staffnya untuk meneliti kebenaran mitos yang dihembuskan warga, bahwa hutan itu mengandung kutukan yang sangat mematikan. "Aku tugaskan kalian untuk membuktikan ketidakbenaran akan mitos yang dihembuskan warga itu!" kata Om Doni kepada staffnya, Hendra dan Lusia. Dengan setengah terpaksa akhirnya keduanya memasuki area hutan itu, dengan harapan bisa membuktikan ketidakbenaran kutukannya. Tapi sesuatu yang mengerikan justru menunggu mereka di sana. Sesuatu yang selama ratusan tahun menunggu untuk dibangkitkan...! Dan sesuatu itu terus mengejar siapapun di sekitarnya dengan teror dan kutukan yang mengerikan...!

naramentaya20 · Horreur
Pas assez d’évaluations
115 Chs

35. Mantera Ampuh Sang Dukun

"Ffuuuuhhhh...!" kakek tua yang berprofesi sebagai dukun kampung itu meniupkan mantera nya ke ubun-ubun kuyang yang rambutnya ia renggut, yang tengah bergerak-gerak liar menyerang Lusia dengan ganasnya. Sementara Lusia masih melolong-lolong meminta tolong.

Mata kuyang itu mendadak mendelik ke atas, dan mulutnya menganga. Gerakannya sesaat terhenti, dan kemampuan terbangnya pun hilang.

Kuyang itu hanya mampu mengambang di pegangan tangan kakek Abdullah. Menggelepar-gelepar seperti kesakitan, dan tak mampu lagi untuk menyerang.

Kakek Abdullah menatap wajah kuyang yang ada di tangannya dengan tatapan beringas. Matanya melotot marah.

"Pergilah sebelum aku berubah pikiran! Tadi sudah aku bilang dia meminta maaf! Jadi gak usah memperpanjang masalah!" bentaknya.

"Hhrrrrr.... shhhhh....!" kuyang itu mendesis dan bergerak-gerak liar di pegangan tangan si dukun sakti.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com