webnovel

HUTAN TERKUTUK

"Jangan coba-coba merambah hutan yang kami lindungi!" demikian selalu ucapan warga jika ada pihak perusahaan perkebunan berniat ingin memperluas lahannya ke area hutan itu. Hutan itu memang selalu dijaga warga, bukan hanya puluhan tahun, bahkan ratusan tahun tak ada yang boleh berani menginjakkan kaki di sana. Warga selalu menutup dan menjaganya, bahkan jika ada pihak luar yang berani melanggar mereka tak segan-segan untuk bertindak bahkan mengancam nyawa nya. Ada apa yang disembunyikan warga selama ratusan tahun tak ada yang tahu persis. Dan itu pulalah yang membuat perusahaan yang dipimpin oleh Om Doni menjadi penasaran. Karena ngototnya warga ingin mempertahankan keberadaan hutan itu, ia pihak perusahaan akhirnya nekad mengirimkan dua orang staffnya untuk meneliti kebenaran mitos yang dihembuskan warga, bahwa hutan itu mengandung kutukan yang sangat mematikan. "Aku tugaskan kalian untuk membuktikan ketidakbenaran akan mitos yang dihembuskan warga itu!" kata Om Doni kepada staffnya, Hendra dan Lusia. Dengan setengah terpaksa akhirnya keduanya memasuki area hutan itu, dengan harapan bisa membuktikan ketidakbenaran kutukannya. Tapi sesuatu yang mengerikan justru menunggu mereka di sana. Sesuatu yang selama ratusan tahun menunggu untuk dibangkitkan...! Dan sesuatu itu terus mengejar siapapun di sekitarnya dengan teror dan kutukan yang mengerikan...!

naramentaya20 · Horreur
Pas assez d’évaluations
115 Chs

34. Kuyang... kuyang... kuyang!

Semula keduanya hanya melihat beberapa benda memanjang di kejauhan terbang melayang di udara. Benda itu tampak bergoyang-goyang bagian bawahnya dan mereka bermunculan dari arah hutan. Bergerak perlahan ke arah perkampungan.

Lusia menatap puluhan benda itu dengan kening berkerut. Setelah benda-benda melayang itu semakin mendekat baru ia sadar benda apa itu gerangan.

Benda-benda melayang di udara setinggi pucuk pepohonan itu adalah kepala-kepala manusia berambut panjang, dengan isi perut seperti paru-paru, jantung, hati, ginjal dan ususnya menggantung di bawah kepalanya. Pada bagian jantungnya, terlihat cahaya berwarna merah memancar.

Lusia mundur selangkah menjauh dari jendela. "Itu kuyang... aku sudah pernah melihatnya, tapi yang ini banyak sekali. Ada apa mereka berdatangan...?" gadis itu berbisik dengan perasaan ngeri dan was-was.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com