webnovel

BAB 19

Mira juga merasa malu, tapi ia segera menyadarkan kenzo dari lamunannya.

" Kak ken tadi mau ngomong apa?"

" Hah?? Ya.. Ya tadi itu... Mau.. Mau minta maaf soal itu. "

Kenzo terbata tersadar dari lamunannya.

" Iya gak papa kak.. Aku sudah maafkan. "

" Kamu marah banget ya..? Aku sudah sangat gak sopan.. hhh.. Entah apa yang aku pikirkan saat itu, aku bodoh banget, ga pikir panjang. "

" Iya aku bisa paham kok kak.. Ga papa.. Aku sama sekali nggak marah.. "  Bagaimana aku bisa marah kalau kau yang menciumku batin mira.

" Ya aku merasa bersalah mir.. Aku pengen cepat cepat minta maaf aja, aku gak enak hati. Waktu itu kakakmu udah buat aku marah, aku ingin menantang dia jadi aku terpaksa melakukan itu. "

' terpaksa' kata- kata ini membuat mira tersadar dan langsung menginjak bumi lagi ketika kakinya sudah di awang- awang.

" Maaf aku sudah berbohong mengakui kamu sebagai pacar, sudah mencium sembarangan, sebenarnya itu gak pantas, aku jadi malu pada diriku sendiri. Demi menjaga gengsi lalu aku melakukan hal bodoh. "

' sudah berbohong... Melakukan hal bodoh...' Oh tidak ini kata kata yang malah tidak ingin mira dengar, ada rasa kecewa dihatinya.

Kenzo memegang pundak mira.

" Mira, lupain kejadian itu ya, anggap aja gak pernah terjadi. Aku ingin kita kembali baik seperti semula, dan tidak ada kecanggungan. "

Sejenak ada keheningan diantara mereka.

Sebenarnya mata mira mulai berkaca kaca, ia ingin menangis karena terlalu sedih tapi ia masih bisa menahannya.

' setelah kau mencium ku, kau ingin aku melupakan nya ken?  Bahkan aku sendiri pun tak sanggup melupakannya. ' batin mira.

Bibirnya mengatup rapat, padahal ia berharap ken juga merasakan sesuatu ketika menciumnya, ia berharap ken juga mengingatnya, menyukainya. Tapi ternyata harapannya meleset. Ia telah salah, apa ini tandanya ia bertepuk sebelah tangan? Apa Kenzo tak punya perasaan apa- apa terhadap nya? Inikah rasanya patah hati...

Kenzo memandangi mira heran, ia melihat kesedihan gadis itu, gadis itu hanya terdiam tak menjawab nya. Lalu ia mengusap rambut mira. Sebenarnya ia tak tahu apa yang sedang dipikirkan nya, hanya wajah sedihnya yang terbaca, ia hanya tak mau mira jadi salah paham. Mira melirik tangan Kenzo yang mengusap rambutnya, ia tak paham apa yang di inginkannya sekarang, tapi sejenak melintas sebuah ide menarik di kepala nya.

" Kak.. Kemarin setelah kejadian itu, lion banyak bertanya padaku.. Ia tetap penasaran apakah kita memang benar berpacaran. "

" Aku tahu kakakmu itu pasti sangat marah dengan tindakan ku, dan gak akan Terima kalau aku jadi pacarmu. "

" Iya memang.. Tapi kemarin aku ngotot kalau kita benar-benar pacaran, dan kalau aku sangat menyukai mu.. kita juga selalu bersama "

Kenzo membuang senyum, " Memangnya dia bisa percaya semua itu? "

" Awalnya tidak, tapi karena aku ngotot terus lama- lama dia berpikir  kalau mungkin itu benar. Tapi ide kakak kemarin itu memang benar-benar Brilliant. "

" Maksudnya? "

" yang kakak bilang kakak memang pacarku, aku juga cerita kalau kakak benar-benar menyayangi aku, menjagaku.jadi Lion akan berpikir dua kali kalau mau mengganggu kakak lagi. "

" Apa bukan sebaliknya, dia akan tambah membenciku ? "

Mira menggelengkan kepalanya, "enggak, dia tidak akan tega membuat aku kecewa atau melukai orang yang aku sayangi, dia akan mengalah. Aku tahu benar sifatnya. "

" Maksudmu orang seperti dia juga punya rasa belas kasihan? "

" Ya pastilah kak, dia kan juga manusia.." Mira agak tersinggung dengan kata Kenzo barusan, bagaimana pun juga lion adalah saudara nya. "Jadi aku sarankan aja kita ini pura-pura pacaran. Aku jamin dia gak akan datang ke sekolah ini lagi, dia akan menyudahi semua permasalahan ini. " Mira mencoba meyakinkan Kenzo.

Tapi mira malah mendengar tawa setengah tak percaya dari Kenzo.

" Apa yang kamu pikirkan mir, aku gak mau terlibat terlalu jauh dengan orang itu, aku malah berharap tidak bertemu atau berurusan lagi dengannya,kalau kamu kasih saran itu ,aku bakal jadi sering ketemu dia lah. "

Mira ingin menolong Kenzo dari ancaman kakaknya sendiri, disisi lain ia tak bisa memungkiri kata hatinya, sejak ciuman saat itu, walau mungkin hanya sekedar ciuman bohongan tapi sudah membuat mira tak bisa tidur nyenyak setiap malam. Membuatnya gelisah dan sering senyum- senyum sendiri.

'Ini salah kamu sendiri ken, aku sudah berusaha hanya menjadi  fans tapi kamu sudah mengubahnya, kamu membuat aku menginginkan hubungan yang lebih lagi sejak kamu mencuri ciuman pertama ku. '

" Hanya didepan kakakku saja kita berakting,di luar itu kita masing- masing. "

" Enggak ah.. Terserah kakakmu mau ngapain aja. " Kenzo beranjak berdiri, tapi lengan bajunya keburu ditarik mira.

" Kalau lion cerita sama papa atau mama kamu sudah menciumku itu akan jadi masalah yang berbeda. " Mira menatap serius pada Kenzo, Kata-kata nya itu sukses membuat Kenzo terdiam dan berpikir. Ia kembali duduk. Masalah nya orang tua mira adalah orang yang sangat berpengaruh, tentu ia tak mau punya urusan dengan mereka.

" Apalagi setelah kemarin aku ngotot seperti itu, kamu malah tidak mengakui kalau aku pacarmu. Lion pasti marah besar. "

' ya Tuhan, masa aku harus ikut saran mira, ikut dalam permainan konyol ini. ' gerutu Kenzo dalam hati.

' apa kamu sudah sering mencium bibir seorang wanita ken, sampai kamu mudah melakukan nya sekaligus melupakan nya. ' batin mira sesak.

" Okelah... Okelah! .. Hanya didepan lion saja. " Akhirnya Kenzo membuat keputusan untuk menyetujui nya. Ia benar benar mempertimbangkan bik- baik kata kata mira tadi.

Ide mira berhasil terlaksana, kelegaan menyapa hatinya.menaklukkan cowok semacam Kenzo hanya memerlukan trik, kesempatan, dan sedikit keberuntungan. Ia tak akan melonjak kegirangan dulu, karena jalan masih panjang, terjal, dan berliku. Butuh banyak kesabaran, butuh banyak kreativitas yang bakal menyita energi. Yang penting kamu harus semangat mira!

Sahabat mira yang lagi beli cilok tadi datang menghampiri, ia sedikit terkejut juga mendapati mira sedang bersama kenzo. Melihat kedatangan nya Kenzo langsung pamit dan cabut , ia tak ingin berlama-lama disitu dan menjadi bahan gosip di sekolah, lagipula urusannya dengan mira juga sudah selesai.

" Mir... Kamu deket ya sama kenzo? Sedang apa tadi dia disini? " Tanya tari, sahabat nya.

" Ah.. Enggak.. Cuma kenal biasa aja , tadi juga cuma ngobrol gak penting. " Mira berusaha menutupi agar sahabat nya itu tidak mengorek info lebih dalam lagi.

" Gak penting? Ngobrol ga penting juga ga papa kali Mir, yang penting bisa ngobrol sama dia, ngedeketin aja susahnya minta ampun. Beruntung banget kamu."

Untung lah sahabat nya itu tidak bertanya lebih banyak lagi.

" Iya tar, ciloknya keliatan enak banget tuh. "

Mira mengalihkan  pembicaraan.

" Ya jelas, sambelnya mantap  banget, kamu mau gak?"

****