Kanza menutup mulut nya, matanya melebar melihat kejadian itu. ' apa yang sedang dilakukan adiknya ini. ' pikir nya bingung. Sejak kapan otaknya mulai bergeser.
Sedang lion merasa sangat marah, telinganya sudah terasa panas. matanya memerah.kenzo sudah melukai harga dirinya dengan berani ia melakukan hal itu pada adiknya.
Kenzo melepaskan ciumannya, mira masih memandangi nya tak berkedip.
" Beraninya kau!! " Lion hendak memukul kenzo, tapi mira keburu pasang badan menjadi tameng kenzo.
Kemudian pintu terbuka lagi, tampak mama nya mira masuk bersama seorang suster yang membawa kursi roda.
" Lho ada tamu.. " Kata mamanya.
Lion langsung mengurung kan niatnya memukul kenzo.drama action kelihatannya harus tertunda. mereka semua langsung bersikap tenang.
" Iya ma.. Ini teman teman mira. " Jawab mira terbata bata karena gugup, berusaha bersikap biasa seola h dari tadi tak terjadi apa- apa.
" Terima kasih sudah menjenguk mira ya.. Kebetulan hari ini dokter sudah membolehkan mira pulang, alhamdulillah mira sudah dinyatakan sehat. " Kata mamanya mira yang cantik itu dengan ramah.
" Iya tante, syukur lah. " Kanza buka suara.
" Ayo kita turun ke bawah, soalnya tante harus langsung bawa mira pulang ke rumah ini... Lion barang barang mira sudah beres kan? Ayo bawain tasnya. "
Lion langsung menurut dan membawakan tas milik mira.
Suster membantu mira duduk di kursi roda dan mendorong nya keluar kamar.
" Iya tante.. Kita juga mau sekalian pulang . " Lanjut kenzo. Mamanya mira mengangguk.
" Kamu sudah ga papa kan sayang? " Mama menunduk bertanya pada mira.
" Iya udah enakan ma. "
Mereka semua berjalan menuju lift.
"Mira ini memang sudah lemah jantung nya sedari kecil, makanya kita juga hati- hati banget merawat mira. " Mama mulai bercerita.
" Pokok nya kita atur pola makan nya, istirahat nya, sebenarnya dia ga kenapa kenapa sih, bisa hidup normal kaya anak yang lain. Hanya saja dia tidak boleh banyak beban, jangan sampai terlalu cemas atau stress, juga ga boleh terlalu capek. "
" tapi mira ini anak yang ceria sekali, sama sekali tidak terlihat punya sakit kan? " Lanjut mama lagi.
" Iya tante.. " Jawab kanza mengangguk.
" Semua ini gara- gara kakaknya , kata lion mira shock karena dia bawa mobil terlalu ngebut, jadinya seperti ini kan. Nggak menjaga adiknya malah... "mama menjelaskan.
Kenzo dan kanza saling berpandangan karena mengetahui ternyata lion berbohong pada mamanya sendiri, padahal mira pingsan karena mencoba melerai lion dan Kenzo yang berkelahi.
' dasar anak itu. ' rutuk Kenzo dalam hati.
Mira melirik kenzo,ia jadi merasa malu dengan Kenzo.
" Mira pernah cerita lo, dia ngefans banget sama seorang cowok di sekolahnya. " Mama mira melirik Kenzo penuh arti.
" Kalau dari ciri -ciri yang dibilang mira sih, seperti nya mengarah pada kamu ya nak, siapa nama kamu..? " Mama menatap Kenzo sembari tersenyum menggoda.
" A.. Ken.. Kenzo tante.. " Jawab Kenzo terbata, dia tak menyangka bahwa mira juga akan curhat hal semacam ini pada mamanya. Tapi bukannya anak perempuan memang rata- rata begitu.
pipi mira merona merah. " Ah Apaan sih ma.. Kapan aku ngomong seperti itu, mama pinter banget sih ngeprank nya. "
Mamanya mira tertawa.
" Ya mama asal tebak aja, habis teman kamu ini ganteng sih.. Ga mungkin juga kalau kamu gak suka. "
Ternyata mira tidak pernah cerita tentang kehidupan pribadi nya, mamanya hanya asal menebak saja. Lift terbuka begitu sampai di lantai satu. Mira dan Kenzo bernafas lega karena bakal terbebas dari segala penyelidikan mamanya itu.
Tampak Mobil mewah melaju di depan rumah sakit menjemput mira dan keluarga nya.
" Kita pulang dulu ya kak Kenzo, kak kanza,terimakasih semuanya. " Mira berpamitan.
" Iya, Hati-hati di jalan, cepat pulih mir. " kanza tersenyum melambaikan tangan.
Pak sopir membuka pintu belakang mobil, suster dan mama membantu mira berdiri, sedang lion memasukan tas mira ke bagasi.
Mira masih memandang i Kenzo dengan berbinar, dia tak bisa melupakan kejadian tadi saat kenzo mencium nya. Bahkan mungkin seumur hidup dia tak bakal lupa rasanya. ia melihat Kenzo tersenyum mengantar kepergiannya,tak sabar rasanya ia melihat senyum itu lagi di sekolah.
Mira mengayunkan langkah kakinya dengan ringan, setelah sekian hari ia harus terbaring di ranjang rumah sakit menikmati suntikan dan obat. Kini ia bebas kembali ke sekolah menikmati harinya dengan memakai seragam putih Abu-Abu nya. Ditemani sahabat nya ia mengantri di kantin untuk memesan makanan. Salad buah rasanya menu yang cocok dinikmati di siang hari itu. Sedang sahabatnya berpamitan sebentar mau beli cilok di kantin sebelahnya lagi.
Dengan menyendok salad segar itu,mira mencari bangku untuk duduk santai. Ia memilih sebuah bangku di bawah pohon rindang.
Tak sengaja ia berpas pasan dengan Kenzo yang sedang berjalan jalan dengan teman- temannya.
" Kak ken.. " Sapanya girang.
" Loh mira.. Sudah masuk sekolah? "
Mira mengangguk. Kenzo lalu meminta teman- temannya untuk pergi duluan. Mereka meninggal kan kenzo dan mira berdua.
Pipi mira bersemu merah, sejak kejadian itu ia jadi salah tingkah jika berdekatan dengan Kenzo. Karena ia selalu terbayang saat bibir merah itu mengecupnya. Hatinya seperti dipenuhi bunga ketika Kenzo memilih untuk berduaan dengannya.
" Udah sehat bener kamu mir? "
" Alhamdulillah iya. "
" Mir.. Aku mau nanya nih... " Tiba-tiba Kenzo serius.
" Ya..? "
" Kamu marah nggak ya dengan kejadian pas di rumah sakit itu? "
" Mmm..kejadian yang mana kak? " Sebenarnya mira tahu yang dimaksud Kenzo, ia bisa menebak tapi ia ingin Kenzo yang memulai nya.
Kenzo yang jadi tidak enak, karena ia berharap mira sudah tahu yang ia maksud.
" Yang waktu itu... Sebenarnya aku ingin langsung ngasih penjelasan atau minta maaf tapi ga ada kesempatan aja... "
Mira masih menunggu kenzo melanjutkan kata- katanya.
"Aku minta maaf ya.. Waktu itu aku sudah lancang menciummu. "
" Kau mencium dia ken..?!! " Seseorang tiba-tiba berseru, dan dia adalah aris yang tahu- tahu sudah ada disamping mereka. Suara nya yang keras membuat orang- orang disekitarnya langsung menoleh dan berbisik.
" Diam kau.. Dasar kampret!! " Rutuk Kenzo panik. Hampir ia melonjak dari tempat duduk karena kaget. Dia menoleh ke kanan dan kekiri, menahan malu.
" Sorry.. Aku syok.. Ga salah denger nih? "
"Sudah diam.. Ngapain sih kamu disini? "
" Ya sorry.. Dompetku ketinggalan di rumah ternyata.. Aku mau pinjem duit buat beli itu tuh es teh ama bakso. "
Kenzo menepuk jidatnya mengusap turun sampai dagu.
" Gak ada.. Gak ada duit.. Udah pinjem yang lain sana! "
" Eh.. Tapi tadi yang kamu omongin itu beneran ken....? "
Sempat- sempat nya si aris masih kepo.
" Bukan urusanmu.. Bodo amat!! Kalau ga pergi aku gampar ini ya!! " Usir Kenzo.
" Iyalah.. Aku cabut. " Aris segera berlalu khawatir sahabat nya itu naik pitam.
Kenzo duduk termenung, pikiran nya terpecah ke aris yang tak sengaja mendengar hal itu tadi.