webnovel

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
369 Chs

Mimpi Buruk

Ghirel terdiam saat matanya menemukan Siska yang sedang menangis. Gadis itu terlihat sangat kacau. Langkah kaki Ghirel perlahan maju tanpa diperintah. Tangannya terbuka, kemudian mendekap Siska yang terlihat sangat rapuh.

"Lo gak apa-apa?" Suara Ghirel tercekat, dia seperti ikut merasakan bagaimana sakitnya gadis itu. Padahal Ghirel tak tau apa yang sedang di rasakan Siska, apa penyebab gadis itu menangis, dan hal apa yang sangat menyakitkan hingga gadis sekuat Siska menitihkan air matanya.

Siska menangis semakin kencang, tanpa peduli dengan Ghirel yang mendekapnya semakin erat. Tiba-tiba, saat Siska menoleh gadis itu merontokkan giginya. Ghirel mendelik kemudian merasa ketakutan.

"Sayang!" Suara dari Afka membuat Ghirel terbangun. Nafasnya ngos-ngosan, keringat mengucur deras dari kening gadis itu. Ghirel baru saja bermimpi buruk. Dia terlalu kalut dengan mimpinya sampai tidak menyadari Afka yang sudah mendekapnya dengan erat.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com