webnovel

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
369 Chs

-63- Bolehkah Aku Mencium Kamu?

Afka dan Ghirel memasuki rumah kediaman Keluarga Afka yang lama. Saat memasuki halaman rumah,Ghirel terperangah mendapati semuanya masih sama seperti bertahun-tahun yang lalu. Yang berbeda hanya bentuk tumbuhan yang mulai teratur. Dulu,pak kebun tidak bisa dengan leluasa membentuk daun-daun itu karena Afka dan Ghirel yang ingin membentuknya meskipun hasilnya sangat mengecewakan.

Mobil Afka terhenti tepat di depan pintu utama rumah dengan nuansa warna putih tersebut. Ghirel menganga kebar,dia tak henti-hentinya mengucapkan kata "wow!" Seakan hal ini sangat menakjubkan untuknya.

"Semuanya masih sama?"tanya Ghirel dengan mata berbinar. Afka mengangguk,melepaskan sabuk pengamannya. Dilihatnya Ghirel yang sudah keluar dari mobil dan berlari kecil di halaman. Seperti anak kecil.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com