webnovel

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
369 Chs

17. Ke KUA?

Aroma permen karet tercium sangat harum mendominasi kamar mandi berukuran cukup besar ini. Dia datang tidak hanya membawa handuk, namu juga membawa shampo dan sepaket alat-alat mandi lainnya.

Di tengah kegiatannya, Thea mengoceh tanpa henti. Terus menerus merutuki Arion. Mengucap sumpah serapah kepada pemuda menyebalkan yang sejak tadi mengganggunya tanpa henti.

"Sialan! Arion sialan! Seenaknya saja minta mandi bersama." Rutuknya sembari mengoceh. Bahkan, dia sengaja menaikkan suaranya agar Arion bisa mendengar.

Thea tidak sepenuhnya salah. Arion benar-benar mendengarnya. Dia tertawa kecil. Menunggu Thea di depan kamar mandi sembari terkekeh. Ponsel di tangannya dia mainkan. Dia sedang chatting dengan Alicia.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com