webnovel

Gibranku

Kegagalan cinta membuat Gibran harus lebih berhati-hati untuk memilih perempuan. Hati Gibran seolah sudah lelah mengenal nama cinta, telinganya mendadak bosan mendengar kata cinta dari mulut seseorang. "Kanaya, kamu selalu ada dihatiku." Apakah salah jika Gibran tidak mencintai seseorang, selain dia? Dia, yang masih bertahta kuat di pikiran Gibran. Perempuan yang membuat Gibran tidak ingin mengenal lagi yang namanya cinta dari orang lain. Gibran harus berjuang kuat melupakan perempuan yang masih mengikat kuat di pikiranya. Semua hal tentang dia, pasti Gibran sangat menyukainya.

Nur_Khusnakhusna · Urbain
Pas assez d’évaluations
398 Chs

Lupa Membeli Kado

"Kamu pandai juga merias?" Puji Rani saat Kanaya sudah selesai merias rumah Rani.

"Ah, biasa saja."

Rani dan Kanaya tidaka jadi ke mall tadi. Mereka memilih menyuruh seseorang untuk belanja, tetapi tidak dengan kadonya.

"Ini jam berapa? Aku lupa beli kado." Rani menepuk jidatnya dengan kasar, ia merasa bodoh sendiri sampai lupa membeli kado.

"Kok bisa lupa?" Kanaya ikut panik saat mendengar curhatan Rani.

"Tadi kan kita mau ke mall. Nah, kita kan nggak jadi pergi. Jadinya kan aku lupa beli."

"Oh iya." Kanaya juga ingat dengan rencana mereka untuk ke mall.

"Terus gimana?" Tanya Kanya ikut bingung.

Rani melihat jam di tangan kirinya, kedua matanya melotot tak percaya melihat jam sudah menunjukkan pukul 18.00 Wib.

"Ini sudah maghrib. Bagaiman bisa kita cari kado," Bingung Rani dengan mengigit kuku jempolnya.

"Mbak Rani, ada yang bisa saya bantu." Pembantu di rumah Rani menawarkan diri untuk membantu sang majikan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com