Tatapan perempuan itu masih bingung tak mengerti. Tatapannya seakan tidak bisa di jabarkan lewat kata kata. Toni baru saja mengatakan akan melamar Kanaya. Hal itu tentu membuatnya terkejut bukan main. Lalu apa yang kini dapat Kanaya lakukan, haruskah ia menerima semantara nanti sore saja Gibran akan datang untuk melamarnya. Toni saat kepulangan Kanaya dari kantor mengajaknya untuk makan bersama, laki laki itu mengatakan ingin mengatakan sesuatu, al hasil itulah yang Kanaya dengar dari laki laki itu. Huhf ... kini dirinya merasa terjerat, sulit untuk menjawab pernyataan Toni.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com