webnovel

Gentar Almaliki

Gentar merupakan seorang pemuda yatim piatu, berkelana ke pulau Juku untuk menuntut ilmu agama dan belajar ilmu bela diri. Hal tersebut, semata-mata untuk menghindari orang-orang yang selama ini selalu menghina dan meremehkannya. Akan tetapi, Gentar tidak mempunyai dendam terhadap mereka. Ia bertolak dari pulau Kaliwana menyebrangi lautan menuju ke pulau Juku atas petunjuk dari seorang pengurus Masjid yang berada di desa tempat tinggalnya, dan juga sudah menjadi tekad yang kuat dalam dirinya untuk mengasingkan diri dari keramaian. Hingga pada akhirnya, Gentar tiba di sebuah hutan yang ada di pulau Juku, dan di tempat tersebut ia bertemu dengan seorang pria berusia senja yakni–Ki Ageng Raksanagara yang sudah berdiam diri dan menyepi di bawah kaki gunung Kalingking selama bertahun-tahun lamanya. Kemudian, Gentar pun mengajukan diri kepada Ki Ageng Raksanagara untuk menjadi muridnya. Dengan senang hati, Ki Ageng menerima Gentar sebagai muridnya. Banyak hal yang Gentar dapatkan selama tinggal bersama Ki Ageng, Gentar tumbuh menjadi seorang pemuda berakhlak baik dan bijaksana, serta mempunyai kesaktian tinggi dalam ilmu kanuragan.

Gumilar79 · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
60 Chs

Kemunculan Para Pendekar Iblis Merah

Menjelang senja matahari pun sudah condong ke sebelah barat. Langit sudah mulai meredup, aktifitas penduduk mulai tak terlihat lagi. Mereka sudah berada di rumah masing-masing, bersiap menyambut kedatangan malam.

Gentar memacu derap langkah kudanya menuju jalan utama yang mengarah ke desa Marga.

Desa Marga merupakan sebuah desa yang dihuni oleh mayoritas Muslim, sehingga Gentar tidak kesulitan ketika mencari Masjid untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang Muslim. Karena saat itu sudah menginjak waktu magrib.

Gentar berhenti di salah satu Masjid kecil di desa itu, dengan serta-merta ia segera melaksanakan Salat Magrib berjamaah bersama para penduduk yang ada di sekitar desa tersebut.

Usai menjalankan kewajibannya, Gentar beristirahat sejenak melepas lelah. Duduk santai di beranda Masjid sambil mengamati gerak-gerik orang-orang yang berlalu-lalang di jalanan desa itu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com