Dika sedang beruntung tidak berada di depannya saat ini, karena jika iya Andres akan meninju wajahnya dengan sangat keras. Tega sekali sahabatnya itu baru mengabarinya sekarang rencana akad nikahnya malam ini waktu Surabaya. Andres tidak punya cukup waktu terbang kesana.
"Aku tidak bisa mengundurnya. Kami sudah menghubungi keluarga dan berkas pendaftaran nikah sudah disetujui KUA."
"MENGAPA BARU MENGHUBUNGI AKU SEKARANG?! AKU ORANG PERTAMA YANG HARUSNYA KAMU HUBUNGI!!!"
Andres sedang duduk di pinggiran tempat tidurnya. Kasurnya bergoyang karena amarahnya.
"Aku sudah mencoba menghubungimu tadi pagi, tapi handphonemu dimatikan."
"TADI PAGI?" Andres tertawa sinis. "KEMANA SAJA KAMU DARI KEMARIN???"
"Aku baru punya niat semalam."
Satu alis Andres terangkat.
"Ya. Baru semalam aku punya niat melakukan akad nikah malam ini."
"DENGAR! AKU TIDAK TETAP TIDAK BISA MENERIMA ALASANMU! AKU HARUS ADA DI SAMPINGMU SAAT KAMU MENIKAH!!!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com