***
Hari yang dijanjikan datang, kami berlima berkumpul didepan stasiun. Semuanya sudah ada disini kecuali Shiro, kemana anak ini berada? Padahal sebentar lagi keretanya tiba, tapi dia malah pergi seenak hatinya sendiri.
"Sayang, dimana adikmu itu?"
"Aku juga tidak tau, biasanya dia sudah bangun jam segini."
"Ada-ada saja halangan saat kita ingin pergi kesuatu tempat, huh... kalau begini caranya semuar yang kita rencanakan akan gagal total."
Disaat kami sedang berkeluh kesah, kami mendengar suara orang yang sedang panik dan sepertinya kami mengenal suara riuh itu.
"Minggir! Maafkan saya!"
Ya, dia adalah pria yang sejak tadi kami tunggu kehadirannya. Aku dan Shin sudah siap untuk menyambutnya, begitu dia mendekat kami menyambutnya dengan baik bahkan kami memberikan pelukan padanya.
"Eh? Senpai? Kak Snow? Ada apa ini?"
"Hahaha kau cukup diam dan ikuti saja Shiro."
"Eh? maksudnya?"
"Shin benar adikku, kau cukup diam saja. Ya kan Shin?"
"Ya, kau hanya perlu diam."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com