***
Lilith, kenapa aku menyia-nyiakan wanita sebaik dirinya. Dia tidak menganggap tindakanku ini salah, dia justru mendukungku. Dia ingin lebih tau tentangku, dia ingin menjadi salah satu tokoh dalam cerita kehidupanku, dia sama seperti kekasihku dulu.
Tanpa sadar, air mataku jatuh.
"Kak Shin, kau tidak apa-apa?"
Sial, untuk pertama kalinya aku menangis didepan wanita. Ini sangat memalukan.
"Kak... kau tidak apa-apa kan?!"
"Ya, aku tidak apa-apa Lilith."
"Lalu kenapa tadi kakak menangis?!"
Aku harus mengungkapkan persaan ini segera, aku tidak ingin menahannya lagi!
"Lilith dengarkan aku."
"Eh? Ada apa kak?"
"Sudahlah dengarkan saja."
"Baik kak."
Aku menjadi sangat gugup, kenapa aku tiba-tiba seperti ini?!
"Kak?"
"Lilith... sebenarnya aku...."
"Kamu?"
"Aku.... aku.... sangat mencintaimu!"
Dia terlihat sangat terkejut, dia sampai membuka matanya lebar-lebar.
"Kumohon jadilah pacarku, aku janji akan membuatmu bahagia."
"Kak Shin... aku juga! Aku sangat menyayangi..."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com