***
"Rasanya sangat nyaman setelah sekian lama tidak bergerak, sekarang aku harus membereskan cucu si sialan itu. Kemudian mengambil alih penuh tubuh ini, dan akan... kuhancurkan dunia ini."
***
Orang tadi sangat cepat, aku dan Alice tidak bisa mengejarnya.
"Nona Chio, ada apa ini sebenarnya?"
Alice terlihat sangat kebingungan, aku jadi kasihan padanya.
"Alice dengarkan aku, yang tadi itu bukanlah Snow."
"Eh? Dia bukan tuan? Tapi suara mereka sama dan itukan tubuhnya..."
"Ya, kau benar. Tapi sesuatu didalamnya bukan lagi Snow, itu seperti... dia sedang dirasuki sesuatu."
***
Sudah sangat lama sejak aku bisa bergerak bebas seperti ini, tapi anak ini lumayan juga. Dia memberikan batasan saat pingsan tadi, dia membatasiku untuk tidak membunuh teman-temannya. Padahal tadi aku sudah serius ingin membunuh tapi tangannya tiba-tiba berbelok, dia benar-benar anak yang baik. Tapi kebaikanmu ini... sangatlah berbahaya.
"Sekarang, dimana gadis kecil itu."
Aku sedikit berjalan-jalan keliling istana ini, belum ada tanda-tanda dari gadis kecil itu. Padahal aku ingin menyapanya, dimana dia ya?
"Oh! Ketemu."
Dia ada di depan gerbang, terlihat ada seorang gadis manusia disana. Hem, dia memiliki kekuatan elemen. Hebat juga dia bisa bertahan melawan seorang dewi sendirian.
"Anna!"
Oh, gadis kecilku mulai menyerang. Yah, mau bagaimana lagi... anak ini menyuruhku untuk menghentikannya.
****
Sial! Nona Hel mulai menyerang lagi, aku akan mati!
"Oke oke, cukup sampai disini."
Eh? Suara ini, tuan!
"Hello, anak manusia. Kau tidak apa-apa?"
Tuan! Dia datang! Aku sangat bersyukur.
"Sialan kau raksasa kecil! Jangan menghalangiku!"
"Kau ini berisik sekali ya, padahal sudah ribuan tahun tapi kau tidak berubah sama sekali."
Tuan mendorong pelan nona Hel menggunakan satu jari tepat dikeningnya, dia terpental sangat jauh! Tumpukan kristal es itu sampai hancur, tuan ternyata sangat kuat. Tapi, kenapa dia memanggilku anak manusia?
"Bahkan setelah ribuan tahun kau masih saja lemah, apa yang sebenarnya loki ajarkan padamu?"
"Anu... tuan?"
"Oh! Kau baik-baik saja?"
"Ya, saya baik-baik saja. Anu... tuan."
"Sst... dia masih bisa bangun, diamlah disini. Aku akan memusnahkan gadis kecilku dulu."
"Gadis kecil?"
Dia langsung melesat kearah nona Hel, gerakannya sangat cepat.
***
"Yo, gadis kecilku. Lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu?"
"Hah?! Gadis kecilmu? Lancang sekali kau memanggilku begitu!"
Anak ini, dia tidak pernah berubah. Yah, mungkin sedikit tamparan akan membuatnya sadar siapa aku ini.
"Sakit!"
"Ayolah itu hanya tamparan biasa, tidak mungkin sesakit itu."
"Sialan!"
Dia masih belum sadar juga ya, tidak ada pilihan lain.
"I am the Ice Giant, I am the Time Ruler, all my enemies will die eternally in my crystal, I am the attacker who controls the mountains...."
"Tunggu dulu! Jangan bilang kau ini adalah...."
"Akhirnya kau sadar juga siapa aku, gadis kecilku."
"Tidak mungkin itu kau! Kau sudah mati ribuan tahun lalu, bahkan sebelum aku lahir! Bagaimana bisa kau ada disini?! Terlebih lagi dengan wujud seperti ini!"
Dia berisik sekali.
"Ayolah, mari kita bicara dulu."
"Tidak! Menjauh dariku! Kau dewa hina!"
Kasar sekali, dia menendang tubuh ini. Tapi tendangannya sangat lembek, apa hanya segini saja kekuatan dewa dewi sekarang?
"Kau sangat lemah."
Kali ini dia sangat serius menyerangku, tapi semua serangannya meleset. Membosankan.
"Kurang ajar! Datanglah pelayan-pelayan setiaku!"
Oh, dia memanggil 7 great giant. Ternyata dia berhasil mengendalikan mereka ya, aku sedikit bangga padanya.
"Oh, aku bangga padamu."
"Aku sama sekali tidak mau dibanggakan olehmu!"
Hem, 7 raksasa ini mulai mengeruminiku.
"Heh... mereka terlihat jauh lebih kuat dari sebelumnya."
"Hahaha tentu saja, aku sudah berlatih mengendalikan mereka, bahkan sudah kuberikan banyak sekali kekuatanku ke dalam tubuh mereka."
Hebat juga gadisku ini, maafkan aku karena terlalu meremehkanmu. Tapi....
"Nah, Hel. Apa kau pikir dengan 7 great giant ini bisa menghentikanku?"
"Tentu saja!"
"Ya ampun, ini menandakan kalau loki belum menceritakan semua tentangku."
"Eh?"
Sekarang harus kuapakan mereka? Oh! Aku tau.
"Apa tidak ada satupun dari kalian yang mengingatku?"
Salah satu dari mereka mulai berhenti mendekatiku, oh aku ingat yang satu ini. Dia sangat sering membantuku dulu, padahal dia yang paling kuat tapi ikut terjerat juga ya.
"Bagaimana kabarmu?"
Dia hanya terdiam, yah mau bagaimana lagi mereka kuciptakan tanpa akal.
"Maafkan aku anak-anakku, meninggalkan kalian tetap hidup selama ribuan tahun merupakan kesalahan terbesarku. Seharusnya kalian kumusnahkan saat itu juga, maafkan aku."
Walaupun sedikit berat, tapi aku harus memusnahkan mereka.
"Breaker!"
Tubuh mereka hancur menjadi kristal es kecil, mereka jatuh kebawah dengan lembut. Sungguh, maafkan aku anak-anak.
"Bagaimana bisa?!"
"Huh, aku ayah yang buruk. Oh ya, sampai mana tadi?"
"Kurang ajar! Bagaimana bisa kau menghancurkan mereka hanya dari sekali serang?!"
"Jujur saja, aku sedikit sedih karena meniggalkan mereka tetap hidup selama ribuan tahun. Dan aku kasihan dengan mereka karena hidup dibawah kendalimu, anak-anak yang malang."
Tanpa basa basi dia langsung memukul keras wajahku, gadis ini tidak pernah belajar.
"Kenapa kau tidak tumbang?!"
"Huh, kau tau... ada beberapa tingkatan kekuatan dari dewa dewi. Dan kekuatanmu saat ini berada di level yang sangat... sangat... sangat rendah, aku sudah hidup selama ribuan tahun.... bahkan aku adalah makhluk pertama yang tercipta lalu diangkat menjadi dewa, apa kau pikir bisa mengalahkanku?"
Dia ketakutan, kakinya gemetaran. Yah, sudah sewajarnya.... karena aku adalah yang terkuat disini.
"Aku ingin mengakhiri semua ini secepat mungkin, sebelum kuakhiri hidupmu.... apa ada pesan-pesan terakhir?"
"Keparat! Kurang ajar! lihat saja nanti, Loki dan Odin akan membunuhmu lagi! Aku mengutukmu! Kau tidak akan pernah bahagia!"
Gadis kecilku ini, dia sama sekali tidak berubah.
"Baiklah akan kusampaikan pesanmu itu, aku yakin Loki akan sangat terkejut."
Aku sedikit geram mendengar teriakannya, telingaku jadi sakit.
"Diamlah!"
Sekarang dia sudah diam, kuangkat lehernya keatas dan dengan tatapan tajam aku mulai mengancamnya.
"Kutukanmu itu tidak akan berlaku untukku, karena aku adalah yang terkuat. Tidak ada satupun dari kalian yang bisa membunuhku, akan kurebut kembali kebahagiaan yang sudah kalian ambil dariku! Ingatlah ini gadis kecilku, kujamin kau akan merasakan sakit yang luar biasa hebat!"
Aku mulai menggunakan seluruh kekuatanku, tapi aku tidak mau membuat tubuh ini hancur. Sementara aku hanya bisa menggunakan setengah dari kekuatan penuhku.
"Sampai jumpa, gadis kecilku. Ice breaker!"
"Kurang aj..."
Kugunakan sebagain besar energi untuk mengubah bentuk dari corenya, dengan dihujani banyak energi seperti ini maka corenya bisa membengkak membentuk bola duri yang akan menusuknya dari dalam.
"Wujudmu sangat menyedihkan."
***
"Itu dia! Anna masih hidup!"
"Anna!"
"Alice!"
"Anna! Aku sangat khawatir, kenapa kau begitu nekat?!"
"Maafkan aku, Alice."
"Syukurlah kau tidak apa-apa."
"Terimakasih nona chio."
"Panggil saja Chio."
"Maafkan aku karena mengganggu kebahagiaan kalian, tapi aku akan pergi dari sini."
"Tunggu dulu!"
"Apa ada?"
"Apa tujuanmu sebenarnya?!"
"Aku ingin merebut kembali kebahagiaan yang sudah diambil oleh orang terdekatku sendiri, sebaiknya kalian jangan menggangguku."
"Aku tidak akan membiarkanmu pergi dengan tubuhnya Snow! Kembalikan dia padaku!"
"Jika aku menolak, apa yang akan kau lakukan elf kecil?"
"Aku akan menghentikanmu secara paksa, walupun itu akan sangat menyakiti hatiku!"
"Oh...."
***
"Boleh juga kau elf kecil."
Hello readears.
Udah mau tembus 30k readers aja nih, hehehe.
Buat readers yg mungkin kebingungan dengan Volume 2 ini tenang aja ya, karena nanti kejelasan dari semua hal yang ada di Volume 2 ini akan terungkap di akhir chapter.
Stay tune terus ya.
Oh ya, author mau. Bagaimana dengan Volume 2 novel ini?
~tinggalkan komentar ya~
"Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!"