webnovel

FIREFLIES : first love

Simon merasa tak pernah merasakan cinta sekalipun dirinya telah banyak berpacaran dan tak jarang berhubungan intim dengan wanita bahkan yang umurnya jauh lebih tua darinya. Ia selalu merasa hampa dan tak mengerti apa itu cinta ? kasih sayang ? mungkin tak hanya sebatas itu. Ia menjadi dingin dan tak berperasaan. Ia telah mati rasa. Namun semua berubah saat seorang pemuda yang adalah adik tingkatnya datang untuk memintanya menjadi model majalah kampus. Pemuda tinggi dengan rambut cepak yang suka sekali membawa kamera ternyata adalah anggota club jurnalistik. Di balik lensa kamera itu, hatinya berdebar. Mungkinkah ia sedang jatuh cinta ? Pada lelaki juga ?!!! "YANG BENAR SAJA !!" "sebaiknya kau terima saja jati dirimu sebenarnya~" "Pergi atau sepatu ini akan masuk ke mulutmu !"

JieRamaDhan · LGBT+
Pas assez d’évaluations
165 Chs

Okonomiyaki Dan Ramen

Malam ini total mendung. Kontras dengan cuaca di siang hari yang mendukung aksi baku hantam, maksudnya sangat panas. Bumi sudah tua, itu lah kata yang pernah Ashley dengar sewaktu SD, saat itu dia tak begitu paham apa maksud sang guru. Pelajaran IPA terkesan menakjubkan tapi terlalu susah untuk dipahami dalam waktu bersamaan. Pemikiran anak kecil paling banter hanya bermain dan bermain tentu saja. Tidak mau menuruti ucapan orang tua untuk tidur siang dan pulang sebelum malam. Baru lah ketika dewasa Ashley sadar jika tidur siang sangat berharga, bahkan dia akan mempertaruhkan apapun agar tidur siangnya tak terganggu.

"Hoaam~"

"Mengantuk yah? Sebaiknya tidur saja," sahut Sean dengan posisi menghadap ke kompor.

Ashley mengucek mata, menyeka embun yang menggenang di pelupuk mata supaya penglihatannya menjadi jelas. Punggung kecil Sean yang pertama kali dilihatnya. "Kau sendiri tidak tidur?"

"Aku akan begadang," jawab Sean. "Ada tugas yang belum ku selesaikan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com