Malam ini total mendung. Kontras dengan cuaca di siang hari yang mendukung aksi baku hantam, maksudnya sangat panas. Bumi sudah tua, itu lah kata yang pernah Ashley dengar sewaktu SD, saat itu dia tak begitu paham apa maksud sang guru. Pelajaran IPA terkesan menakjubkan tapi terlalu susah untuk dipahami dalam waktu bersamaan. Pemikiran anak kecil paling banter hanya bermain dan bermain tentu saja. Tidak mau menuruti ucapan orang tua untuk tidur siang dan pulang sebelum malam. Baru lah ketika dewasa Ashley sadar jika tidur siang sangat berharga, bahkan dia akan mempertaruhkan apapun agar tidur siangnya tak terganggu.
"Hoaam~"
"Mengantuk yah? Sebaiknya tidur saja," sahut Sean dengan posisi menghadap ke kompor.
Ashley mengucek mata, menyeka embun yang menggenang di pelupuk mata supaya penglihatannya menjadi jelas. Punggung kecil Sean yang pertama kali dilihatnya. "Kau sendiri tidak tidur?"
"Aku akan begadang," jawab Sean. "Ada tugas yang belum ku selesaikan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com