Steve diam. Kedua matanya masih menatap kedua mata CL yang menatapnya sama. Steve tak bisa mencerna apa yang dikatakan oleh CL.
"Semua kebenaran yang kau ceritakan ke Brylee, sudah aku dengar. Pria itu membisikkan semuanya tepat di depan telingaku. Apa kau melihat pria itu ada di ruangan?"
"Tidak.", Steve menggeleng. "Di ruangan hanya ada aku, Brylee, temanmu, dokter dan para perawat. Tidak ada orang lain yang masuk ke ruangan selain yang ku sebutkan tadi."
CL meluruskan kepalanya ke depan lagi. Kalau Steve sudah menjawab seperti itu, apalagi yang mau ia harapkan dari Steve?. Mungkin dia akan menanyakan pada Brylee. Kalau tetap tak mendapat jawaban, biarlah pria itu menjadi pria misterius yang telah membantunya selama ia tak sadarkan diri.
Steve sudah tak bisa bertanya apapun lagi. Semakin ia bertanya ke CL, semakin rumit apa yang CL katakan padanya. Dengan jawaban CL seperti itu, Steve sudah cukup mendapatkan jawaban akan CL yang terus diam, tak seperti biasanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com