Destinasi toko selanjutnya adalah toko bandeng presto. Pradita dan teman-temannya hendak membeli ikan bandeng untuk oleh-oleh.
Pradita tidak menyangka jika Danu akan terus bergabung dengannya, bukannya bersama dengan golongan Arini.
"Cuk, lu gak nemenin si Arini?" tanya Pradita sambil dengan nada menyindir.
"Gak. Emangnya kenapa gitu? Gua kan gak harus nemenin dia terus kali," ujar Danu sambil menautkan alisnya.
"Ya, sama aja. Lu juga gak harus nemenin gua sama temen-teman kali," balas Pradita.
"Wah. Lu udah mulai ngusir gua nih. Duh, Dit, lu jangan gitu dong. Gua jadi sedih nih. Emangnya gua gak boleh maen sama lu? Apa kita udah ga sohib-an lagi?" Danu pura-pura memasang wajah memelas sambil mencebik.
Pradita jadi ingin tertawa melihat wajah Danu. "Idih itu muka. Jijik banget. Pengen gua tempelin ikan bandeng, tau gak?!"
"Tapi, lu suka kan," ucap Danu sambil menatap Pradita penuh harap.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com