webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
405 Chs

255. Masih Berteman

"Ada!" seru Bara. "Udah lah. Lu baikan sama si Ken gih sana." Tia langsung melotot, seperti yang akan menerkam Bara hidup-hidup, tapi Bara langsung menyahut, "Ya kalau lu gak balikan lagi sama dia juga gak apa-apa. Pokoknya, lu ketemuan dulu aja sama dia. Beresin masalah lu berdua. Selanjutnya terserah Anda. Oke?"

"Kalau si Ken ngapa-ngapain gua, gimana?"

"Halah. Emangnya mau ngapain sih? Kalau dia berani nyakitin lu, ya lu tinggal lawan dia. Coba, raket nyamuk lu ada di mana? Sedia itu aja. Kalau dia macem-macem, lu setrum aja. Beres kan. Kalau sampe ada KDRT, lu langsung telepon polisi."

"Ih, bukan gitu, Bara." Tia meringis.

"Terus, apa yang lu khawatirin, Tia?"

"Gak tau. Gua gak mau ketemu sama dia," ujar Tia dengan suara yang lemah.

Bara mendesah. "Ya gampang lah. Lu tinggal kunci pintu kamar lu. Pasang gembok. Terus lu dedet tuh pintu pake meja. Gua jamin dia gak akan bisa masuk. Bener kan?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com