webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
405 Chs

206. Tamu Yang Ditunggu-Tunggu

Budhe Gendis mengusap-usap lengan Bara dengan wajah yang prihatin. Lagi-lagi Bara mendapatkan pandangan seperti itu lagi. Ia jadi merasa tidak enak hati. Ia datang ke tempat ini bukan untuk dikasihani.

Meski sebenarnya budhe-budhenya itu terlihat orang yang sangat baik, tapi ia baru saja mengenal mereka. Bara hanya perlu bersabar sedikit saja karena malam ini ia akan bertemu dengan ibunya.

"Bara, kalau bapakmu itu baik ndak sama kamu?" tanya Budhe Gendis.

"Bapak saya, maksudnya Om Rinaldi?" Bara menyeringai bingung karena ternyata sekarang ia mempunyai dua orang ayah.

"Iya, maksudnya si Rinaldi itu."

"Oh. Om Rinaldi baik kok. Ya, sebenernya saya sama om gak suka ngobrol juga. Sesekali aja gitu. Kan saya sekolah pagi, om-nya belum bangun. Terus waktu saya pulang sekolah, om-nya belum pulang kerja. Ya gitu lah, ketemunya sesekali aja."

Budhe Gendis menautkan alisnya. "Lah terus yang anter kamu sekolah siapa?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com