webnovel

Exaia

Sebuah petualangan yang tak disangka. Seorang remaja yang terdampar ke tempat asing. "Tapi Aku masih bisa mengerti kata-katamu. Jadi setidaknya ini masih di [Indonesia], kan? Kan?"

orzkid · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
7 Chs

Chapter 1

TITITIT….TITITIT…..TITITIT…..

"Huh?!....sudah pagi ternyata."

Bunyi alarm membangunkanku dari tidur. Aku melirik ke arah benda yang merupakan asal suara tersebut dan berusaha mengambilnya dengan tangan kiriku. Sebuah Handphone dengan layar bertuliskan [Alarm 05.55]. Ini adalah alarm yang kupasang malam sebelumnya.

Karena terlalu berisik, segera saja kumatikan dan Aku pun bangun dari kasurku. Setelah meletakkan HPku dan merenggangkan tubuh alias mulet, Aku berjalan keluar dari kamarku menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi.

Setelah kembali ke kamar, Aku segera menyalakan TV. Inilah alasan kenapa Aku bangun pagi meskipun ini hari minggu. Tidak seperti kebanyakan orang yang memilih untuk pergi bertamasya atau berolahraga di hari yang berwarna merah di kalender ini. Bagiku, bersantai di rumah dan menonton TV sudah cukup. Ah, ditambah dengan main videogame tentunya.

Acara yang ingin kutonton sekarang adalah anime dan kartun yang biasa ditayangkan di hari minggu. Yah, Aku memang suka menontonnya. Tak peduli meski Aku dianggap anak kecil.

Di sela-sela iklan – yang biasanya berdurasi lebih lama ketimbang acaranya, Aku mengambil manga yang banyak berserakan di sekitarku untuk sekilas kubaca. Yah, kamarku memang berantakan karena Aku jarang bersih-bersih. Bahkan tidak hanya kamarku, tapi juga seluruh rumah.

Rumah ini terdiri dari 3 kamar tidur, 1 kamar mandi dalam dan dapur, serta ruang tamu. Sebuah bangunan dengan ukuran standart yang pas untuk dihuni oleh keluarga berjumlah 3-4 orang. Tapi karena Aku tinggal seorang diri, Aku merasa rumah ini terlalu luas.

Meski Aku jarang membersihkannya, tapi kondisinya tidak terlalu terlihat buruk, kurasa. Walaupun Ibu-Ibu rumah tangga dengan mata yang jeli akan mengatakan sebaliknya.

Yah, sudahlah. Tidak usah dipikirkan lagi. Lebih baik Aku fokus menonton TV.

Selesai Menonton anime dan kartun di TV, Aku melanjutkan kegiatanku selanjutnya, yaitu bermain videogame.

Game yang biasa kumainkan adalah game dengan genre action, adventure, dan terutama RPG. Dan kali ini, game yg kumainkan adalah yang bergenre RPG. Sudah seminggu lebih Aku memainkan game ini. Dengan ceritanya yang bersetting di dunia fantasi, Aku memainkan karakter yang merupakan seorang pahlawan yang harus berpetualang untuk menyelamatkan dunia. Cukup cliché, tapi Aku menyukainya.

Untuk Karakterku ini, Aku memilih [Jobclass: Swordman]. Dan dari berbagai jenis pedang yang ada, Aku memilih Katana.

Alasan kenapa Aku memilihnya karena adalah karena aku menyukai desain bentuknya. Dan juga karena senjata ini identik dengan Samurai. Entah sejak kapan Aku mengagumi prajurit dari Jepang ini. Padahal Aku bukan orang Jepang. Yah, mungkin ini karena pengaruh anime dan manga yang sering ku"konsumsi".

Saat sedang asyik bermain, tiba-tiba Aku mendengar perutku berbunyi.

"….Lapar nih."

Kulihat jam dinding yang ada di belakangku.

"Sudah siang ternyata. Pantas Aku lapar. Sebaiknya Aku beli makan dulu."

Aku segera men-save permainanku lalu bersiap untuk mandi.

Selesai mandi, Aku segera pergi keluar membeli makan. Karena kulihat langitnya sedang mendung, Aku segera mempercepat langkahku.

"Semoga tidak hujan."

***

"Sial!"

Benar-benar sial.

Karena Aku tidak terlalu suka makan di tempat umum, jadinya kuminta makananku dibungkus saja untuk dibawa pulang. Lagipula langitnya juga terlihat semakin gelap tertutup awan mendung. Tapi tetap saja, ditengah perjalanan pulang, Aku kehujanan.

"Kalau begini, percuma tadi Aku mandi."

Karena ingin cepat sampai rumah, Aku pun berlari menembus hujan. Tapi sepertinya ini ide buruk. Mungkin seharusnya Aku berteduh saja tadi.

"....!"

Saat tengah berlari, tiba-tiba Aku merasakan tubuhku seperti terangkat.

"L-loh loh loh! EEEEHHHHHHH!"

Entah karena kekuatan apa, tubuhku terangkat ke atas langit.

Karena sekarang sedang hujan, jadi tidak ada orang lain di jalan. Dan meski Aku berteriak, suaraku hanya akan tertutupi oleh suara hujan dan kilat.

Apa yang terjadi? Kenapa Aku terbang? Apa Aku jadi Superman?!

Tubuhku semakin menjauhi permukaan tanah. Dengan panik Aku melihat ke atas. Mataku terbelalak. Apa yang kulihat itu bukanlah sesuatu yang ada pada saat hujan. Bahkan seharusnya "benda" itu tidak mungkin ada di langit.

"Apa itu...lubang hitam?"

Di sana, di atas langit. Di antara awan-awan hitam dan kilat yang menyambar. Ada Sebuah lubang hitam yang berdiameter sekitar 2 meter.

Kenapa bisa ada lubang hitam di langit? Disaat Aku berpikir begitu, tubuhku melesat semakin cepat terhisap kedalamnya.

"WW-WAAAHHHHHH!!!"

Secara reflek Aku pun menutup mata. Dan begitu Aku membuka mataku lagi, yang kulihat di sekitarku hanyalah kegelapan.

"Dimana ini? Apa yang terjadi?"

Sekali lagi kucoba melihat sekelilingku. Gelap sekali, tak terlihat apapun. Tapi ada yang aneh. Aku masih bisa melihat telapak tanganku dengan jelas. Dan juga, kenapa tubuhku mela –

"!?....Ke..Kenapa....jadi...sussah bernapas??"

Entah kenapa tiba-tiba napasku terasa berat. Dadaku serasa seperti ditekan batu berukuran besar.

G-Gawat! Kalau begini terus, Aku bisa mati!

Napasku pun semakin menipis. Begitu pula dengan kesadaranku.

Ditengah-tengah kesadaranku yang semakin memudar, satu pikiran terlintas di kepalaku.

Mungkin seharusnya Aku masak mie instan saja tadi.

Hingga Akhirnya, Aku pun tak sadarkan diri.