Rumah mama sepi ketika aku datang. Hanya menemukan Bibi dan Mang Arip di belakang rumah yang lagi nyiramin kebun mini milik mama.
Mereka bilang mama sama papa sedang pergi kondangan ke Tangerang. Di rumah sendiri pun aku masih terjebak berdua dengan Satria.
"Bagaimana? Apa kita pulang ke mansion aja?" tanya Satria mendaratkan diri ke sofa.
Aku kecewa sebenarnya karena nggak menemukan mama. Saat ini aku butuh pelukannya yang menenangkan. Aku menarik napas berat, dan terpaksa mengangguk.
"Ya sudah, ayo." Satria bangkit dan mengulurkan tangannya.
Setelah pamit sama Bibi, aku beranjak meninggalkan rumah. Aku bisa melihat pintu rumah Mas Ardan terbuka. Kemungkinan ada Budhe Ayu di sana. Langkahku tersendat memikirkan apa aku harus mampir ke sana? Beberapa saat aku menimang. Namun, akhirnya aku putuskan masuk ke mobil saja.
Ketika kami sampai ke mansion, aku melihat sebuah mobil pick up terparkir di halaman depan mansion.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com