webnovel

Emergency Marriage 2 : On My Heart

MATURE 18+ (Bijaklah dalam memilih bacaan) Akankah cinta pasangan Satria-Rea yang penuh lika-liku abadi? Rea selalu suka cara lelaki itu memuja tubuhnya. Memabukan. Dari dulu, selama enam belas tahun pernikahan, Satria tidak pernah membuatnya merasa kecewa dalam urusan ranjang. Performa dan primanya selalu membuatnya kewalahan. Seperti saat ini, dia seolah diajaknya terbang tinggi melintasi awan. Satria itu the real hot daddy now. Tubuh kekar lelaki itu merebah di sisi Rea, dengan napas yang memburu. Setelah berhasil menetralisir napasnya, tangannya terulur merapikan rambut Rea yang berantakan, dan beberapa kali mengecupnya sayang. "Kamu tetap saja hebat," bisiknya. Mata Rea yang terpejam sontak terbuka, tangannya menarik ujung selimut, menutup tubuhnya yang masih polos. Jujur, seharian ini dia sangat lelah. Rasa kantuknya saat ini sudah tidak tertahankan lagi. Rea menyurukan kepalanya ke dalam pelukan Satria, lantas matanya memejam kembali. ______________ Halo Gaes, ini akun baruku ya. Dan aku memutuskan memindahkan Emergency Marriage vol 2 di akun baru ini. Sebenarnya di EM 1 vol dua udah up beberapa bab. Namun, akan aku Repost bertahap di sini sebelum lanjut. Jadi, jangan heran ya kalau aku ulang di sini dari bab awal vol 2. Akun Ice Coffe dan Yuli F Riyadi anggap aja sama. Oke, udah dulu ya gaes. Happy reading! Emergency Marriage 1 ada di akun webnovel Yuli_F_Riyadi

Ice_Coffe · Urbain
Pas assez d’évaluations
383 Chs

Tugas Kuliah

Meskipun menyebalkan, nyatanya pergi ke kampus lebih baik daripada bengong di apartemen. Apa lagi Kenzo sudah kembali bertugas. Pagi-pagi sekali dia berangkat ke bandara. Ada penerbangan ke Aussie.

Dea bergegas menyusuri halaman kampus, melewati koridor dan selasar fakultas yang penuh akan mahasiswa membentuk beberapa gerombol dan kelompok. Langkah Dea makin cepat. Sesekali menengok jam tangan karena dirinya memang sudah sangat terlambat. Kelas sudah mulai ketika Dea sampai. Dia menarik napas dan tidak lupa mengembuskannya sebelum mengetuk pintu kelas. Dea sudah sangat siap jika Abi nanti mengomel.

"Masuk."

Semua kepala menoleh padanya. Menjadi pusat perhatian saat terlambat datang itu memang menyebalkan. Namun, bukan Dea kalau tidak bisa bersikap cuek. Dia melenggang memasuki kelas dan beranjak duduk di kursi yang tersisa. Dan, sialnya itu tepat di depan meja Abi.

"Maaf, telat," ucap Dea pelan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com