webnovel

Emergency Marriage 2 : On My Heart

MATURE 18+ (Bijaklah dalam memilih bacaan) Akankah cinta pasangan Satria-Rea yang penuh lika-liku abadi? Rea selalu suka cara lelaki itu memuja tubuhnya. Memabukan. Dari dulu, selama enam belas tahun pernikahan, Satria tidak pernah membuatnya merasa kecewa dalam urusan ranjang. Performa dan primanya selalu membuatnya kewalahan. Seperti saat ini, dia seolah diajaknya terbang tinggi melintasi awan. Satria itu the real hot daddy now. Tubuh kekar lelaki itu merebah di sisi Rea, dengan napas yang memburu. Setelah berhasil menetralisir napasnya, tangannya terulur merapikan rambut Rea yang berantakan, dan beberapa kali mengecupnya sayang. "Kamu tetap saja hebat," bisiknya. Mata Rea yang terpejam sontak terbuka, tangannya menarik ujung selimut, menutup tubuhnya yang masih polos. Jujur, seharian ini dia sangat lelah. Rasa kantuknya saat ini sudah tidak tertahankan lagi. Rea menyurukan kepalanya ke dalam pelukan Satria, lantas matanya memejam kembali. ______________ Halo Gaes, ini akun baruku ya. Dan aku memutuskan memindahkan Emergency Marriage vol 2 di akun baru ini. Sebenarnya di EM 1 vol dua udah up beberapa bab. Namun, akan aku Repost bertahap di sini sebelum lanjut. Jadi, jangan heran ya kalau aku ulang di sini dari bab awal vol 2. Akun Ice Coffe dan Yuli F Riyadi anggap aja sama. Oke, udah dulu ya gaes. Happy reading! Emergency Marriage 1 ada di akun webnovel Yuli_F_Riyadi

Ice_Coffe · Urbain
Pas assez d’évaluations
383 Chs

Tersisih

Diam-diam Maya memperhatikan Nicko yang tengah menerima telepon entah dari siapa. Apa mungkin itu Karla yang menelepon sampai Nicko harus menyingkir? Maya tersenyum tipis saat Yudha tiba-tiba saja menyenggol lengannya.

"Jangan melamun. Mikirin apa sih?" tanya Yudha beranjak duduk di dekat Maya.

"Enggak mikirin apa-apa."

"Aku udah follow IG kamu. Foto-foto yang di sana kamu sendiri yang moto?" tanya Yudha yang tadi sempat melihat feed IG Maya.

"Iya, cuma iseng."

"Foto kamu malah nggak ada. Adanya foto domba dan sapi doang, kebun, dan bunga-bunga."

"Semua adalah hal yang aku suka." Maya kembali tersenyum lantas menengok Nicko kembali. Dia menghela napas panjang saat Nicko masih saja sibuk menelepon. Sesekali wajah cowok itu tercenung, lalu tertawa. Sepertinya pembicaraan mereka cukup seru.

"Aku tunggu kamu di Jakarta," ucap Yudha tiba-tiba.

Maya sontak mengerjap. "Eh? Siapa yang mau ke Jakarta?"

"Kamu."

"Aku nggak ke mana-mana. Ngapain juga aku ke Jakarta."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com