Diam-diam Maya memperhatikan Nicko yang tengah menerima telepon entah dari siapa. Apa mungkin itu Karla yang menelepon sampai Nicko harus menyingkir? Maya tersenyum tipis saat Yudha tiba-tiba saja menyenggol lengannya.
"Jangan melamun. Mikirin apa sih?" tanya Yudha beranjak duduk di dekat Maya.
"Enggak mikirin apa-apa."
"Aku udah follow IG kamu. Foto-foto yang di sana kamu sendiri yang moto?" tanya Yudha yang tadi sempat melihat feed IG Maya.
"Iya, cuma iseng."
"Foto kamu malah nggak ada. Adanya foto domba dan sapi doang, kebun, dan bunga-bunga."
"Semua adalah hal yang aku suka." Maya kembali tersenyum lantas menengok Nicko kembali. Dia menghela napas panjang saat Nicko masih saja sibuk menelepon. Sesekali wajah cowok itu tercenung, lalu tertawa. Sepertinya pembicaraan mereka cukup seru.
"Aku tunggu kamu di Jakarta," ucap Yudha tiba-tiba.
Maya sontak mengerjap. "Eh? Siapa yang mau ke Jakarta?"
"Kamu."
"Aku nggak ke mana-mana. Ngapain juga aku ke Jakarta."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com