webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

Emergency Marriage 2 : On My Heart

MATURE 18+ (Bijaklah dalam memilih bacaan) Akankah cinta pasangan Satria-Rea yang penuh lika-liku abadi? Rea selalu suka cara lelaki itu memuja tubuhnya. Memabukan. Dari dulu, selama enam belas tahun pernikahan, Satria tidak pernah membuatnya merasa kecewa dalam urusan ranjang. Performa dan primanya selalu membuatnya kewalahan. Seperti saat ini, dia seolah diajaknya terbang tinggi melintasi awan. Satria itu the real hot daddy now. Tubuh kekar lelaki itu merebah di sisi Rea, dengan napas yang memburu. Setelah berhasil menetralisir napasnya, tangannya terulur merapikan rambut Rea yang berantakan, dan beberapa kali mengecupnya sayang. "Kamu tetap saja hebat," bisiknya. Mata Rea yang terpejam sontak terbuka, tangannya menarik ujung selimut, menutup tubuhnya yang masih polos. Jujur, seharian ini dia sangat lelah. Rasa kantuknya saat ini sudah tidak tertahankan lagi. Rea menyurukan kepalanya ke dalam pelukan Satria, lantas matanya memejam kembali. ______________ Halo Gaes, ini akun baruku ya. Dan aku memutuskan memindahkan Emergency Marriage vol 2 di akun baru ini. Sebenarnya di EM 1 vol dua udah up beberapa bab. Namun, akan aku Repost bertahap di sini sebelum lanjut. Jadi, jangan heran ya kalau aku ulang di sini dari bab awal vol 2. Akun Ice Coffe dan Yuli F Riyadi anggap aja sama. Oke, udah dulu ya gaes. Happy reading! Emergency Marriage 1 ada di akun webnovel Yuli_F_Riyadi

Ice_Coffe · Urbain
Pas assez d’évaluations
383 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

Rumah Calon Mertua

Axel hanya mengantarkan Eve sampai ke depan apartemen. Lalu dia bergegas putar balik mengejar waktu menjemput Glenca, yang pasti sudah menunggunya lama.

Bumblebee milik Axel memasuki pelataran apartemen Glenca bertepatan dengan keluarnya wanita itu dari lobi. Ah, untung Glenca belum pergi. Dia mengarahkan laju kendaraannya memasuki teras lobi dan berhenti tepat di depan Glenca berdiri. Pintu Bumblebee terbuka.

"Sori, Sayang. Bikin kamu menunggu."

Tanpa banyak bicara Glenca masuk ke` mobil berwarna kuning tersebut. Ia melirik pergelangan tangannya saat, mobil kembali melaju.

"Ini udah telat banget, satu jam dari yang udah dijanjikan. Kamu ke mana aja?" tanya Glenca.

"Sori, Sayang. Tadi, aku ke bandara dulu menjemput Eve. Sori, udah bikin kamu nunggu lama."

"Eve? Mantan istri kamu?" tanya Glenca ragu.

Axel mengangguk. "Aku nggak tau sebelumnya kalau dia ke Jakarta. Tahu-tahu telepon dan memintaku menjemputnya."