webnovel

Emergency Marriage 2 : On My Heart

MATURE 18+ (Bijaklah dalam memilih bacaan) Akankah cinta pasangan Satria-Rea yang penuh lika-liku abadi? Rea selalu suka cara lelaki itu memuja tubuhnya. Memabukan. Dari dulu, selama enam belas tahun pernikahan, Satria tidak pernah membuatnya merasa kecewa dalam urusan ranjang. Performa dan primanya selalu membuatnya kewalahan. Seperti saat ini, dia seolah diajaknya terbang tinggi melintasi awan. Satria itu the real hot daddy now. Tubuh kekar lelaki itu merebah di sisi Rea, dengan napas yang memburu. Setelah berhasil menetralisir napasnya, tangannya terulur merapikan rambut Rea yang berantakan, dan beberapa kali mengecupnya sayang. "Kamu tetap saja hebat," bisiknya. Mata Rea yang terpejam sontak terbuka, tangannya menarik ujung selimut, menutup tubuhnya yang masih polos. Jujur, seharian ini dia sangat lelah. Rasa kantuknya saat ini sudah tidak tertahankan lagi. Rea menyurukan kepalanya ke dalam pelukan Satria, lantas matanya memejam kembali. ______________ Halo Gaes, ini akun baruku ya. Dan aku memutuskan memindahkan Emergency Marriage vol 2 di akun baru ini. Sebenarnya di EM 1 vol dua udah up beberapa bab. Namun, akan aku Repost bertahap di sini sebelum lanjut. Jadi, jangan heran ya kalau aku ulang di sini dari bab awal vol 2. Akun Ice Coffe dan Yuli F Riyadi anggap aja sama. Oke, udah dulu ya gaes. Happy reading! Emergency Marriage 1 ada di akun webnovel Yuli_F_Riyadi

Ice_Coffe · Urbain
Pas assez d’évaluations
383 Chs

Prospek yang selalu gagal

Mariana sudah ada di lobi apartemennya ketika Nicko sampai. Nicko yang tadinya akan menyusul ke unit cewek itu urung saat melihat Mariana tengah duduk di lobi dengan tas ransel berada di bawah kakinya.

"Lo kok nggak nelpon kalau udah sampai. Gue kan bisa langsung nyamperin mobil lo," ujar Mariana begitu Nicko mendekat. Dia berdiri dan membenarkan sweater yang dia kenakan.

Sore ini Mariana tampil manis dan simpel dengan kaos putih dipadu celana jin hitam lengkap dengan sweater rajut tebal yang lengannya berbentuk terompet. Rambut ikalnya diikat oleh seuntai tali berwarna merah muda.

"Nggak apa-apa. Udah siap?" tanya Nicko.

Mariana mengangguk, dan hendak mengangkat ranselnya. Namun, Nicko lebih dulu meraih ransel itu.

"Biar gue yang bawa," ujar cowok itu yang juga berpenampilan kasual sore ini.

"Thanks."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com