webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

Emergency Marriage 2 : On My Heart

MATURE 18+ (Bijaklah dalam memilih bacaan) Akankah cinta pasangan Satria-Rea yang penuh lika-liku abadi? Rea selalu suka cara lelaki itu memuja tubuhnya. Memabukan. Dari dulu, selama enam belas tahun pernikahan, Satria tidak pernah membuatnya merasa kecewa dalam urusan ranjang. Performa dan primanya selalu membuatnya kewalahan. Seperti saat ini, dia seolah diajaknya terbang tinggi melintasi awan. Satria itu the real hot daddy now. Tubuh kekar lelaki itu merebah di sisi Rea, dengan napas yang memburu. Setelah berhasil menetralisir napasnya, tangannya terulur merapikan rambut Rea yang berantakan, dan beberapa kali mengecupnya sayang. "Kamu tetap saja hebat," bisiknya. Mata Rea yang terpejam sontak terbuka, tangannya menarik ujung selimut, menutup tubuhnya yang masih polos. Jujur, seharian ini dia sangat lelah. Rasa kantuknya saat ini sudah tidak tertahankan lagi. Rea menyurukan kepalanya ke dalam pelukan Satria, lantas matanya memejam kembali. ______________ Halo Gaes, ini akun baruku ya. Dan aku memutuskan memindahkan Emergency Marriage vol 2 di akun baru ini. Sebenarnya di EM 1 vol dua udah up beberapa bab. Namun, akan aku Repost bertahap di sini sebelum lanjut. Jadi, jangan heran ya kalau aku ulang di sini dari bab awal vol 2. Akun Ice Coffe dan Yuli F Riyadi anggap aja sama. Oke, udah dulu ya gaes. Happy reading! Emergency Marriage 1 ada di akun webnovel Yuli_F_Riyadi

Ice_Coffe · Urbain
Pas assez d’évaluations
383 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

O-oh, Jadi ini siapa?

Glenca langsung menjatuhkan kepala ke atas meja begitu Felix pergi. Ada saja cara pria itu untuk membuatnya luluh kembali. Namun, Glenca tidak mau begitu saja menerima. Dan memang tidak akan pernah menerima. Baginya mencintai Felix adalah kesalahan. Seberapa pun tampannya pria itu jika pernah berselingkuh, Glenca tidak akan pernah memaafkan. Hah, cukup sekali Glenca menjadi orang bodoh, dia bukan tipe wanita yang mau saja jatuh kedua kali di lubang yang sama. Jadi, percuma saja jika Felix terus membujuknya. Sekali pun belum ada Axel di hidupnya, Glenca tidak pernah bermimpi untuk kembali lagi pada pria itu.

Kepala Glenca terangkat saat dering panggilan pada ponselnya berbunyi. Dia sedikit mengerutkan kening ketika melihat nama Axel muncul di layarnya. Apa ini hanya kebetulan? Glenca selalu merasa Axel di sana tengah mengawasinya. Dia menggelengkan kepala cepat, sebelum menggeser ikon hijau.

"Ya, Xel?"

"Pukul berapa aku harus menjemputmu, Sayang?"