webnovel

Emergency Marriage 2 : On My Heart

MATURE 18+ (Bijaklah dalam memilih bacaan) Akankah cinta pasangan Satria-Rea yang penuh lika-liku abadi? Rea selalu suka cara lelaki itu memuja tubuhnya. Memabukan. Dari dulu, selama enam belas tahun pernikahan, Satria tidak pernah membuatnya merasa kecewa dalam urusan ranjang. Performa dan primanya selalu membuatnya kewalahan. Seperti saat ini, dia seolah diajaknya terbang tinggi melintasi awan. Satria itu the real hot daddy now. Tubuh kekar lelaki itu merebah di sisi Rea, dengan napas yang memburu. Setelah berhasil menetralisir napasnya, tangannya terulur merapikan rambut Rea yang berantakan, dan beberapa kali mengecupnya sayang. "Kamu tetap saja hebat," bisiknya. Mata Rea yang terpejam sontak terbuka, tangannya menarik ujung selimut, menutup tubuhnya yang masih polos. Jujur, seharian ini dia sangat lelah. Rasa kantuknya saat ini sudah tidak tertahankan lagi. Rea menyurukan kepalanya ke dalam pelukan Satria, lantas matanya memejam kembali. ______________ Halo Gaes, ini akun baruku ya. Dan aku memutuskan memindahkan Emergency Marriage vol 2 di akun baru ini. Sebenarnya di EM 1 vol dua udah up beberapa bab. Namun, akan aku Repost bertahap di sini sebelum lanjut. Jadi, jangan heran ya kalau aku ulang di sini dari bab awal vol 2. Akun Ice Coffe dan Yuli F Riyadi anggap aja sama. Oke, udah dulu ya gaes. Happy reading! Emergency Marriage 1 ada di akun webnovel Yuli_F_Riyadi

Ice_Coffe · Urbain
Pas assez d’évaluations
383 Chs

Mengumumkan

"Selamat siang, time to lunch!"

Mariana dan dua pegawai lainnya yang berada di lantai dua mendongak mendengar kedatangan suara itu. Di ujung tangga tampak Gerald menenteng dua kantong plastik besar. Lelaki itu tersenyum lebar lalu melangkahkan kakinya mendekati meja.

"Jangan kerja terus, ini udah siang. Perut kalian perlu diisi," ucapnya lalu membuka isi kantong besar itu. Ada beberapa mealbox, lengkap dengan minumannya.

Depi dan Ela saling tatap. Sebenarnya mereka agak bingung. Karena sejak sebulan lalu yang sering menyambangi butik bukan lagi Nicko, melainkan pria dengan poni setengah itu.

Mariana mengembuskan napas lelah, lalu melepas meteran panjang yang mengalungi lehernya. Dia mendekati Gerald, lantas menarik tangan lelaki itu. Membawanya segera menjauh.

"Mau lo apa sih, Ger?" tanya Mariana gemas dengan suara pelan.

"Gue ke sini buat bagi-bagi makan siang sama karyawan lo," jawabnya sok polos.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com