Namun, sebelum dia berhasil masuk kamar suara Kenzo memanggilnya tiba-tiba. Dea kontan terlonjak kaget. Dia tidak tahu jika ada seseorang di ruang lantai dua yang gelap ini.
"Kamu habis dari mana?" tanya Kenzo di tengah kegelapan.
Dengan kesal Dea menghampiri sakelar dan menyalakan lampu ruangan. "Apa nggak bisa nyalain lampu dulu sebelum bersuara? Jadi, aku nggak kaget."
"Sori. Tadi aku mau nyalain tapi kalau bergerak takutnya kamu tambah kaget."
Dea mendengus. "Aku mau tidur, ngantuk. Bukannya kamu juga harus tidur cepat? Besok kan harus nyupirin Bang Sat."
"Aku nunggu kamu pulang."
"Nggak perlu menunggu. Mulai sekarang kita akan tidur terpisah. Setelah kita bercerai nanti aku nggak akan melarangmu tetap tinggal di rumah ini."
"Dea, aku bisa kembali ke apartemenku."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com