webnovel

Emergency Marriage 2 : On My Heart

MATURE 18+ (Bijaklah dalam memilih bacaan) Akankah cinta pasangan Satria-Rea yang penuh lika-liku abadi? Rea selalu suka cara lelaki itu memuja tubuhnya. Memabukan. Dari dulu, selama enam belas tahun pernikahan, Satria tidak pernah membuatnya merasa kecewa dalam urusan ranjang. Performa dan primanya selalu membuatnya kewalahan. Seperti saat ini, dia seolah diajaknya terbang tinggi melintasi awan. Satria itu the real hot daddy now. Tubuh kekar lelaki itu merebah di sisi Rea, dengan napas yang memburu. Setelah berhasil menetralisir napasnya, tangannya terulur merapikan rambut Rea yang berantakan, dan beberapa kali mengecupnya sayang. "Kamu tetap saja hebat," bisiknya. Mata Rea yang terpejam sontak terbuka, tangannya menarik ujung selimut, menutup tubuhnya yang masih polos. Jujur, seharian ini dia sangat lelah. Rasa kantuknya saat ini sudah tidak tertahankan lagi. Rea menyurukan kepalanya ke dalam pelukan Satria, lantas matanya memejam kembali. ______________ Halo Gaes, ini akun baruku ya. Dan aku memutuskan memindahkan Emergency Marriage vol 2 di akun baru ini. Sebenarnya di EM 1 vol dua udah up beberapa bab. Namun, akan aku Repost bertahap di sini sebelum lanjut. Jadi, jangan heran ya kalau aku ulang di sini dari bab awal vol 2. Akun Ice Coffe dan Yuli F Riyadi anggap aja sama. Oke, udah dulu ya gaes. Happy reading! Emergency Marriage 1 ada di akun webnovel Yuli_F_Riyadi

Ice_Coffe · Urbain
Pas assez d’évaluations
383 Chs

Kunjungan

Kebungkaman Rea masih berlanjut hingga mereka mengunjungi pabrik di daerah Purwadadi. Keduanya disambut langsung oleh pemimpin yang memegang pabrik tersebut Pak Jayadi. Pria lima puluh tahun itu sengaja menunggu saat diberi kabar ada kunjungan dari pimpinan pusat.

"Selamat datang, Pak Satria," sapa Pak Jayadi ramah seraya mengulurkan tangan. Pria itu terlihat bersemangat, kulitnya kecoklatan sangat cocok dengan kumis tebalnya yang melintang di atas bibirnya. Bersama dengan seseorang dia menyambut kedatangan Satria dan Rea.

"Sudah sangat lama Bapak tidak datang langsung ke sini."

Satria mengangguk-angguk seraya mengedarkan mata ke penjuru lobi yang cuma dihuni seorang staf front desk di sana. Ada beberapa kursi tunggu di depan meja resepsionis tersebut.

"Pak Satria dan Bu Rea sehat kan?" tanya Pak Jayadi basa basi.

"Kami baik, Pak. Apa kami bisa langsung melihat bagian produksi? Setelah ini kami akan ke Cinangsi," tanya Satria.

"Bisa, Pak, Mari saya antar."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com