webnovel

Emergency Marriage 2 : On My Heart

MATURE 18+ (Bijaklah dalam memilih bacaan) Akankah cinta pasangan Satria-Rea yang penuh lika-liku abadi? Rea selalu suka cara lelaki itu memuja tubuhnya. Memabukan. Dari dulu, selama enam belas tahun pernikahan, Satria tidak pernah membuatnya merasa kecewa dalam urusan ranjang. Performa dan primanya selalu membuatnya kewalahan. Seperti saat ini, dia seolah diajaknya terbang tinggi melintasi awan. Satria itu the real hot daddy now. Tubuh kekar lelaki itu merebah di sisi Rea, dengan napas yang memburu. Setelah berhasil menetralisir napasnya, tangannya terulur merapikan rambut Rea yang berantakan, dan beberapa kali mengecupnya sayang. "Kamu tetap saja hebat," bisiknya. Mata Rea yang terpejam sontak terbuka, tangannya menarik ujung selimut, menutup tubuhnya yang masih polos. Jujur, seharian ini dia sangat lelah. Rasa kantuknya saat ini sudah tidak tertahankan lagi. Rea menyurukan kepalanya ke dalam pelukan Satria, lantas matanya memejam kembali. ______________ Halo Gaes, ini akun baruku ya. Dan aku memutuskan memindahkan Emergency Marriage vol 2 di akun baru ini. Sebenarnya di EM 1 vol dua udah up beberapa bab. Namun, akan aku Repost bertahap di sini sebelum lanjut. Jadi, jangan heran ya kalau aku ulang di sini dari bab awal vol 2. Akun Ice Coffe dan Yuli F Riyadi anggap aja sama. Oke, udah dulu ya gaes. Happy reading! Emergency Marriage 1 ada di akun webnovel Yuli_F_Riyadi

Ice_Coffe · Urbain
Pas assez d’évaluations
383 Chs

Jadi, Apa Kamu Mau Tidur Denganku?

"Jadi kita ke mana? Aku masih ingin menari," rengek Mariana.

"Kamu tunggu sebentar, dan jangan ke mana-mana." Gerald beringsut menemui seseorang. Entah apa yang mereka diskusikan, pungkasnya Mariana melihat lelaki itu berjabat tangan dengan orang itu. Gerald pun kembali lagi menghadap Mariana.

"Di sini ada ruang VIP. Kita ke sana saja. Akan lebih aman kalau kamu berjoget-joget sendiri di sana, daripada di bawah," ucap Gerald, membuat Mariana menganga tak percaya.

"Gerald! Mana asik berjoget sendirian?! Aku enggak mau!"

"Nanti aku temenin." Gerald meraih tangan Mariana, namun perempuan itu menepisnya.

"Aku enggak mau. Aku kembali ke bawah aja. Rame-rame lebih seru." Mariana kekeh ingin turun ke bawah kembali.

"Ri, please. Kali ini nurut. Demi kebaikan," mohon Gerald.

Mariana mengembuskan napas kesal. Kedua belah tangannya melipat di depan dada. "Oke. Gue mau ke sana. Asal lo pesen minuman."

"Nanti aku pesankan kamu ju—"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com