Mariana terkekeh menatap wajah Gerald. Wajah Indonesia tulennya lama-lama terlihat manis. Lelaki itu memiliki garis wajah yang tegas. Ada bekas cukur sepanjang rahang hingga dagunya. Rambutnya yang memiliki belah pinggir dengan poni setengah selalu dia tata rapi dengan pomade. Tubuhnya tegap dengan tone kulit yang agak kecokelatan. He's still cool Man. Mariana mengakui itu. Mariana sudah pernah merasakan bagaimana tubuh kekar itu merengkuhnya. Merasakan bagaimana rasanya otot perutnya yang keras. Merasakan panasnya gairah lelaki itu yang membara.
Tanpa sadar Mariana menelan ludah mengingat kejadian malam itu. Segera dia memutus tatapnya. Dia tidak mau pikirannya berkeliaran ke mana-mana.
"Thanks," ucapnya. Tidak ada lagi yang bisa dia ucapkan selain kata terima kasih.
Mariana turun dari stool dan membawa piringnya dan juga piring Gerald yang sudah kosong. Berniat mencucinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com