Kenzo masih sangat mengantuk ketika dia merasakan rabaan halus pada permukaan kulit dadanya. Dia menangkap tangan jail itu dengan mata yang masih terpejam erat.
"Aku mengantuk, Sayang," gumamnya.
Rasa kantuk yang hebat membuatnya tidak bisa mencekal cukup kuat, sehingga tangan itu kembali membelai dan meraba dadanya yang terbuka. Kenzo mengerang pelan. Kebiasaan istrinya itu sering membuatnya tak berdaya. Terlalu sayang kalau tidak dinikmati. Dengan mata yang masih terpicing erat, dia merasakan telepak tangan lembut Dea menyusur ke bawah perutnya. Berlama-lama di sana membuat perutnya menegang.
"Ah," desahan pelan lolos. Kenzo membiarkan saja ketika tangan itu terus menggerayangi tubuh kekarnya. Sengaja membuat istrinya bekerja. Sejak hamil, keinginan bercinta Dea memang menggebu. Kadang gadis itu sering tidak bisa tidur kalau belum Kenzo sentuh. Kenzo sendiri heran, apa hormon wanita hamil ada yang seperti itu?
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com