webnovel

Emergency Marriage 2 : On My Heart

MATURE 18+ (Bijaklah dalam memilih bacaan) Akankah cinta pasangan Satria-Rea yang penuh lika-liku abadi? Rea selalu suka cara lelaki itu memuja tubuhnya. Memabukan. Dari dulu, selama enam belas tahun pernikahan, Satria tidak pernah membuatnya merasa kecewa dalam urusan ranjang. Performa dan primanya selalu membuatnya kewalahan. Seperti saat ini, dia seolah diajaknya terbang tinggi melintasi awan. Satria itu the real hot daddy now. Tubuh kekar lelaki itu merebah di sisi Rea, dengan napas yang memburu. Setelah berhasil menetralisir napasnya, tangannya terulur merapikan rambut Rea yang berantakan, dan beberapa kali mengecupnya sayang. "Kamu tetap saja hebat," bisiknya. Mata Rea yang terpejam sontak terbuka, tangannya menarik ujung selimut, menutup tubuhnya yang masih polos. Jujur, seharian ini dia sangat lelah. Rasa kantuknya saat ini sudah tidak tertahankan lagi. Rea menyurukan kepalanya ke dalam pelukan Satria, lantas matanya memejam kembali. ______________ Halo Gaes, ini akun baruku ya. Dan aku memutuskan memindahkan Emergency Marriage vol 2 di akun baru ini. Sebenarnya di EM 1 vol dua udah up beberapa bab. Namun, akan aku Repost bertahap di sini sebelum lanjut. Jadi, jangan heran ya kalau aku ulang di sini dari bab awal vol 2. Akun Ice Coffe dan Yuli F Riyadi anggap aja sama. Oke, udah dulu ya gaes. Happy reading! Emergency Marriage 1 ada di akun webnovel Yuli_F_Riyadi

Ice_Coffe · Urbain
Pas assez d’évaluations
383 Chs

Asisten Dosen

Dea celingukan di kantin fakultas. Beberapa saat lalu Tata mengirim pesan bahwa gadis itu menunggunya di kantin fakultas. Namun sejak tadi bola matanya terus bergerak, dia tidak menemukan batang hidung temannya tersebut. Dea berkacak pinggang seraya berdecak, dirogohnya saku celana yang dia pakai.

Meng-scroll layar sentuh pada benda pipih di genggaman tangannya, Dea menekan nama Tata.

"Lo di mana sih?" tanya Dea langsung begitu Tata mengangkat panggilannya.

"Gue di kantin, kan kita janjian di sini," sahut Tata di sana.

"Gue juga di kantin, tapi lo nggak ada. Lo ngumpet di mana sih?" Dea celingukan lagi. Matanya tidak buta, dia tidak menemukan gadis keturunan Batak itu di mana pun.

"Hehe, gue di sini."

"Di sini di mana?"

"Gue di belakang etalase warung lagi makan bakso. Hehe."

"Astaga!" Dea menepuk jidatnya sendiri. Lalu menyeret kaki menuju etalase warung yang Tata maksud.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com