webnovel

ELYANA

Ini tentang Elyana, atau biasa dipanggil Eli yang menyukai kakak tirinya sendiri yaitu William Martinez, dengan kenyataan bahwa pria itu sangat membencinya karena pernikahan orang tua mereka. Eli sadar, mau sampai kapanpun mungkin William akan membencinya dengan terbukti sikap kasar yang sering pria itu berikan kepadanya entah melalui tindakan verbal maupun non verbal. Tapi Eli bisa apa, hal itu bahkan tidak bisa menghapus perasaannya kepada kakak tirinya itu. Karena bagi Eli, William adalah potret sempurna dari tipikal pria idamannya selama ini. Mungkin kata Jane memang benar, sahabatnya itu suka sekali menyebut ia bodoh karena sudah jatuh cinta dengan pria yang bahkan tidak pernah memikirkan perasaannya. Lagi-lagi Eli bisa apa? Namun sepertinya, prinsipnya yang ia pegang teguh itu membuahkan hasil. Atau mungkin, memang sejak dulu William memang menyukainya, namun tidak pernah dia tunjukkan karena sebuah alasan. Ya, dan alasan itulah yang akhirnya mengungkap rahasia kelam yang selama ini Papa Eli tutupi mengenai kematian Mamanya dan juga rahasia-rahasia besar lainnya. Darisana Eli sadar, bahwa selain mendiang Mamanya, William yang selama ini secara terang-terangan membencinya justru menjadi orang kedua yang peduli padanya. Dan justru bukan Papanya yang selama ini ia banggakan, ataupun Mama tirinya yang Eli pikir benar-benar baik kepadanya.

Shawingeunbi · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
113 Chs

Chapter 38

Jika bukan karena keperluan yang mendesak, Eli lebih memilih untuk tidak pergi ke tokonya karena sejujurnya keadaan masih belum kondusif. Beritanya masih beredar dimana-mana, dan tentu saja semua orang akan begitu familiar dengan wajahnya.

Eli pagi-pagi sekali datang ke tokonya untuk mengambil beberapa roti yang tersisa arena akan kadaluarsa dalam beberapa hari ke depan, daripada terbuang sia-sia, ia berniat ingin menyumbangkan rotinya ke orang-orang yang membutuhkan.

Ia mengambil semua roti di dalam kaca etalase di tokonya itu tanpa tersisa, setelah memasukkan ke dalam kantong plastiknya, Eli segera pergi dari sana karena ia tidak memiliki banyak waktu untuk berada di area publik.

Disaat ia mengunci pintu tokonya, tiba-tiba James datang dan nampak begitu senang melihat keberadaannya.

"Astaga, Lilia. Kaukah itu?" tanya pria itu.

Eli memejamkan matanya, mengapa disaat seperti ini ia harus bertemu dengan James sih?

"Oh, hai James. Lama tidak bertemu."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com