webnovel

Dua Penguasa

Mengisahkan dua Pemuda dari Negara Maritim yang sangat menggilai barang antik dan kuno, keduanya mengikuti sebuah lelang di Negara Tirai Bambu. Hingga sampai dimana keinginan mereka terwujud, yaitu untuk mencapai dunia lain. Namun sial, setelah sampai di dunia tersebut. Mereka tidak mendapatkan jalan pulang. Kini keduanya terjebak di dunia dengan Manusia yang bisa mengendalikan panasnya api, membekukan air, kerasnya tanah dan hampanya angin. Mereka menyebut diri mereka adalah Kultivator Mereka mendapat identitas baru dari dua Harimau yang mereka temui untuk memulai petualangan mereka di dunia tersebut, mereka berdua dengan sangat tekun menaikan kekuatan mereka dalam tujuan untuk menguasai dunia ini! *Original bukan terjemahan.

Han_disini · Oriental
Pas assez d’évaluations
525 Chs

Bab51. Wan Wan

Yang Shui tersenyum hangat pada anak kecil tersebut lalu berkata dengan lembut bagaikan air, "Dik dari mana asalmu? Kenapa kau dikejar oleh Rubah?"

Anak kecil itu sedikit menundukan kepalanya, terdengar sebuah isakan darinya sebelum dia menjawab dengan pelan, "Aku berasal dari desa yang tak jauh dari sini, aku berhasil lolos dari penyerangan makhluk aneh pada Desa. Lalu aku tidak sengaja bertemu dengan Rubah yang sedang lapar itu."

Yang Shui sekali lagi terkejut, anak sekecil ini telah memiliki kecerdasan seperti ini dan tunggu! Makhluk aneh? Desa anak kecil ini diserang oleh makhluk aneh?

"Siapa namamu?" tanya Yang Shui lembut.

"Peng Wan, aku biasa dipanggil Wan Wan, sebelumnya terimakasih kakak sudah membantuku," jawab anak itu lalu membungkuk pada Yang Shui.

"Baik Wan Wan, apakah kau bisa menjelaskan seperti apa Makhluk aneh yang menyerang desamu?"

Wan Wan menghentikan isakannya, kini dia menatap wajah lembut dan tenang Yang Shui anak kecil itu merasakan kehangatan Yang Shui sehingga menjawab semua yang ditanyakan oleh Yang Shui.

"Makhluk itu seperti mayat hidup, beberapa dari mereka sangat mengerikan seperti memiliki telinga binatang atau taring," jawab Wan Wan terus terang.

"Siluman!" batin Yang Shui tegas, hanya Siluman yang memiliki karakteristik seperti itu.

"Baiklah Wan Wan, saat ini kau ikut dengan kakak sementara ini kau akan sangat aman dengan kakak," ucap Yang Shui pada Peng Wan.

Peng Wan hanya bisa mengangguk dan mengikuti Yang Shui, kini dia hanya seorang diri tanpa orangtua atapun saudara jadi tidak ada salahnya untuk mengikuti Yang Shui.

***

Yang Shui tiba di tempat tadi anggotanya sedang memotong Tikus Berlian Biru, mereka sebagai jenius dari keluarga Bangsawan pasti memiliki Tas Spasial masing-masing jadi tidak masalah membawa tubuh Tikus Berlian Biru tersebut.

Keenam orang tersebut terkejut melihat Yang Shui membawa seorang Anak perempuan bersamanya setelah menghilang beberapa saat tadi, melihat dari wajah bahagia Yang Shui mereka semakin kebingunagan dengan Putri Kekaisaran tersebut.

"Perkenalkan ini adalah Peng Wan, panggil saja dia Wan Wan," ucap Yang Shui mengenalkan Peng Wan pada Anggota tim nya.

Keenam orang itu hanya mengangguk tidak lebih jauh pada Peng Wan.

"Aku tidak peduli dengan perlakuan kalian, tapi aku ingin kalian memiliki kekuatan sebelum memiliki perlakuan seperti itu," ujar Yang Shui dengan tenang tetapi mengandung suara yang dingin.

Keenam orang itu segera menyambut hangat Peng Wan dan bahkan mulai menggendong anak kecil tersebut, tapi Peng Wan tidak nyaman dan segera meminta diturunkan. Peng Wan saat ini berumur tujuh tahun tapi postur tubuh mungilnya seperti dia anak lima tahunan.

"Desa Wan Wan diserang oleh Siluman, ada kemungkinan besar Siluman itu masih disana berlindung dari cahaya matahari, kita akan menyerang desa itu malam ini," jelas Yang Shui.

Keterkejutan memenuhi wajah enam muda-mudi tersebut.

"Ling Ba, Zhao Tang dan She Moxie kalian bertugas untuk mengintai setelah kita sampai disana, sisanya mengikutiku," titah Yang Shui pada ketiga pemuda yang ada dalam kelompok tersebut. Anggota tim nya adalah elit muda dari Keluarga bangsawan.

Mereka semua mengikuti apa yang dikatakan oleh Yang Shui, sekarang mereka bergerak menuju arah yang ditunjukan oleh Peng Wan.

***

"Desa ini memiliki aura Siluman yang cukup tebal, sepertinya baru saja diserang oleh Siluman tadi malam," kata seorang pemuda berwajah dingin seraya mengamati sekitarnya.

Dua gadis dibelakang pemuda itu juga mengamati puing-puing kayu hancur yang berserakan disetiap jalan Desa tersebut.

"Ada kemungkinan Siluman masih disini, kita akan menjemput Han Xiao dan Yexing baru setelah itu kita kembali ke Desa ini," ucap pemuda itu yang tak lain adalah Ne Zha.

Mereka bertiga berburu Binatang Iblis tetapi secara tidak sengaja menemukan Desa kecil ini, dengan adanya hawa Siluman Ne Zha bergegas masuk dan memeriksa keadaan di Desa tersebut. Setelah memastikan bahwa Desa itu memang diserang oleh Siluman barulah Ne Zha dan dua gadis cantik itu kembali untuk menjemput Han Xiao, mereka berencana menunggu malam tiba di Desan ini. Karena hanya saat malam lah Siluman menunjukan eksistensinya.

***

Tak lama Ne Zha dan dua gadis itu pergi kelompok Yang Shui tiba di Desa tersebut, Desa itu adalah tempat Peng Wan lahir dan dibesarkan gapi sekarang Desa itu terlihat mengerikan seperti Desa hantu.

"Aura Siluman disini memang cukup pekat, kita akan menunggu malam tiba, kalian bertiga susuri Desa ini dengan benar," ucap Yang Shui lalu memberi perintah pada ketiga pemuda di belakangnya. Tim Yang Shui hanya memiliki tujuh orang tidak seperti Yang Qianfan yang memiliki sepuluh orang. Itu karena Yang Shui tidak ingin repot mengatur banyak orang pada timnya, dia ingin jumlah yang lebih sedikit tapi Ayah Kekaisarannya memberikan tujuh orang tersebut padanya.

Tiga gadis lainnya berasal dari Klan Bi dan Klan Su mereka adalah Bi Laolu, Bi Shen dan Su Chang. Ketiga gadis itu juga merupakan teman Yang Shui tapi mereka tidak cukup dekat dan memahami Yang Shui maka dari itu mereka terkejut oleh kekuatan yang ditunjukan oleh Yang Shui.

Yang Shui mendirikan sebuah tenda terletak diatas pohon jauh dari Desa tersebut, ini adalah Alat Roh jadi itu bisa diatur dimanapun sesuka hati. Wan Wan duduk menatap Yang Shui yang kini tengah membersihkan pedang birunya.

"Apakah kakak Pendekar?" tanya Wan Wan pada Yang Shui.

"Pendekar? Bisa disebut begitu," jawab Yang Shui diiringi tawa kecil.

"Kenapa bisa disebut begitu?"

"Kami adalah Kultivator, kata Pendekar mungkin sedikit cocok tapi kami lebih dari itu," ucap Yang Shui.

"Lebih dari itu? Seperti apa?" Wan Wan terlihat antusias.

Dengan ayunan lembut tangannya Yang Shui mengeluarkan gelembung air dari telapak tangannya.

"Kami bisa mngendalikan elemen." Yang Shui tersenyum menatap Wan Wan.

Wajah kecil Wan Wan terpana melihat Air yang keluar dari tangan Yang Shui.

"Apakah aku bisa seperti kakak? Aku ingin menjadi kuat!" seru Wan Wan penuh antusias.

"Bisa." Yang Shui lagi-lagi tersenyum.

"Setelah kakak menyelesaikan pelatihan maka nanti kakak akan mengajarkanmu berkultivasi," kata Yang Shui membuat Wan Wan senang.

"Baiklah sekarang kamu minum obat ini lalu istirahatlah." Yang Shui memberikan sebuah pil serta segelas air pada Wan Wan.

"Apa ini?" tanya Wan Wan.

"Untuk mengobati rasa lelahmu dan juga mengobati luka yang ada pada tubunmu," jelas Yang Shui.

Anak kecil itu mengangguk lalu meminum pil tersebut, setelah meminum pil itu matanya terlihat sangat mengantuk. Yang Shui membiarkan anak itu tertidur lalu menyelimutinya.

"Kau belum cocok untuk melihat adegan berdarah nanti malam," batin Yang Shui setelah itu dia keluar dari Alat Roh tenda tersebut. Tenda itu terletak pada titik buta yang sangat jarang dilihat oleh siapapun. Juga Yang Shui menaburkan bubuk untuk menghilangkan aroma manusia Wan Wan agar tidak ada Binatang Iblis yang menyerang tenda tersebut.