Pandangan Luci sangat aneh saat ini. "Heh? Kau mudah sekali berpindah hati ternyata," cecar gadis itu kepada Evan, lalu menggelengkan kepalanya.
"Bukan begitu." Evan membela dirinya. "Apa pun bisa saja terjadi kan? Aku tidak sedang berusaha mengatakan bahwa aku ini play boy dan sejenisnya. Akan tetapi maksudku adalah jangan memikirkan tentang gadis yang aku sukai terlebih dahulu." Evan memainkan jemarinya dengan cemas.
"Kalau aku tidak membicarakan mengenai dia, lalu kapan aku akan mendekatkan kalian?" Luci menyingsingkan kaos panjang putih miliknya hingga ke atas siku. Sekarang gadis itu terlihat seperti seorang boss yang sedang memarahi bawahannya, atau seorang istri yang sedang memarahi suaminya.
Evan akhirnya menyerah di dalam perdebatan ini, dan dia mulai mengakui sesuatu. "Sejujurnya akhir-akhir ini aku tidak terlalu yakin dengan gadis yang aku sukai itu. Maksudku aku tidak yakin dengan perasaanmu sendiri."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com