webnovel

Dijebak Menikah Tuan Muda

Berawal dari ciuman tak sengaja yang terjadi di antara Evan dan Luci, kedua orang itu akhirnya terlibat dalam kerja sama kontrak. Evan yang belum bisa melupakan masa lalunya mau tak mau harus segera memiliki kekasih agar bisa terhindar dari perjodohan. Akan tetapi di tengah perjanjian kontraknya dengan Luci, Evan terlanjur jatuh cinta pada Luci. Sifat arogan dan dominan miliknya membuat Luci sering merasa terpojok, dan fakta yang lain adalah Luci tidak mencintai Evan. Luci telah jatuh cinta pada seseorang di masa lalunya. Kenyataan bahwa dia harus bersabar demi kontraknya dengan Evan berakhir telah membuatnya sesak. Di ujung kontrak, Luci telah dijebak menikah dengan Evan. Lalu bagaimana dengan lelaki yang berada di dalam hati Luci? Bisakah mereka bersatu?

Suny_Edelia · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
470 Chs

Penyelidikan Spider, Dua Orang Yang Berasumsi

Spider takut jika Luci meninggalkannya.

Dan ketakutan itu semakin menjadi ketika Luci hanya terdiam bukannya menjawab pertanyaan Spider yang berkaitan dengan The Crown barusan.

Bukan sembarang orang bisa mengetahui The Crown bahkan bisa dibilang hanya orang dalam saja yang mengetahui istilah itu.

Tapi bagaimana bisa Luci tau? Apa selama ini Luci berada di dunia yang sama dengan Spider?

Tapi jika memang begitu, siapa Luci sebenarnya?

'Tidak. Siapa pun kau, kau tetap tidak boleh meninggalkanku, Bee.

Apa pun yang tejadi kau tidak boleh meningglakanku.

Aku tidak akan membiarkanmu pergi.' Spider berkata di dalam hatinya sendiri dengan sebuah kekuatan yang didapatkannya dari alam bawah sadarnya sendiri.

Bahkan Spider sudah sangat siap jika ternyata Luci berada di pihak lawannya. Spider akan merebut Luci dari lingkaran yang menaungi gadis itu.

Di sini Luci hanya milik Spider, dan tidak akan ada satu pun orang yang bisa membantah itu.

Sementara itu di dalam hati Luci mulai muncul keraguan.

Tadinya Luci yang ingin memberikan kepercayaan kepada Spider kini hampir mengubah keputusannya.

Luci merasa ada yang salah dengan Spider. Dan Luci merasa tak seharusnya dia tau lebih dalam tentang Spider.

Bahkan jika perlu Luci harus segera menjauhi Spider, terlepas dari apakah Spider itu keluarga angkat Luci dulunya atau tidak.

Karena keberadaan Spider sepertinya hanya akan membahayakan nyawa Hans di kemudian hari. Entah kenapa firasat Luci berkata demikian.

"Kenapa kau tidak menjawabku?" Spider kembali bertanya.

Di dalam hatinya selalu diliputi keresahan tentang Luci. Apalagi jika melihat wajah Luci yang seolah-olah ingin pergi sejauh mungkin darinya.

Spider tidak akan sanggup berpisah lagi dengan Luci, dan lelaki itu tidak akan mampu.

"Ah, tidak apa-apa." Luci bergerak canggung sembari mencari celah atau jalan untuk kabur.

Tapi kemudian gadis itu berpikir kembali. Sepertinya saat ini bukan waktu yang tepat untuk kabur karena Hans masih berada di dalam ruang perawatan.

Bisa saja nanti Hans diculik lagi, dan penculik itu adalah Spider. Luci merinding membayangkan hal itu.

"Dari mana kau tau soal The Crown? Dari mana kau mendengar istilah itu?" Spider semakin menunjukkan sisi curiga di dalam dirinya.

Lelaki itu bahkan hanya fokus kepada Luci saja, fokus kepada wajah Luci yang tidak akan pernah sama seperti sedia kala, ketika Spider dan Luci masih kecil, ketika mereka berdua tidak pernah bisa terpisahkan.

Rumah sakit itu mulai disesaki oleh orang-orang. Tapi orang-orang itu lebih memilih untuk menyingkir saat melihat sosok Spider.

Orang-orang lebih memilih untuk mencari jalan yang lain.

Lampu-lampu sudah dimatikan, dan kesejukan dari tempat itu sudah mulai terlihat. Dimulai dari taman yang sangat hijau juga penempatan berbagai pot tanaman di beberapa sudut.

Luci bingung mencari alasan. Dan Luci juga bingung untuk menempatkan dirinya sendiri.

Karena semua orang di rumah sakit itu sekarang sudah melihat dan berbisik ke arah Luci, mungkin lebih tepatnya Spider.

Semakin sering Luci melihat orang –orang menunjuk-nunjuk ke arah mereka, maka akan semakin dalam keresahan di dalam hati gadis itu.

Luci merasa seakan dia telah melakukan sesuatu yang salah. Baginya menarik perhatian itu juga salah.

Luci harus tetap bersembunyi demi mengamankan identitasnya selaku joki yang bekerja untuk menyamar menjadi kekasih para kliennya.

Orang-orang harus jarang melihat penampakan wajah Luci, apalagi yang sat ini ketika berada di rumah sakit karena menemui seorang anak yang sedang sakit keras.

Luci tidak ingin itu dimanfaatkan oleh beberapa kliennya yang masih menaruh dendam kepada Luci, seperti Tuan Philip yang sepertinya sudah bebas dari penjara sejak dua minggu yang lalu.

Mungkin Luci sering wara-wiri di rumah sakit itu, tapi tidak dengan banyak atensi dari orang-orang seperti pagi ini.

"Aku mengetahuinya dari seorang lelaki yang kau suruh menjagaku saat kau ada urusan," jelas Luci yang pada akhirnya memilih untuk berkata jujur saja.

Bagi Luci mungkin akan lebih mudah untuk menghindari masalah jika dia berkata jujur.

Karena walau bagaimana pun Luci masih belum paham masalah apa yang dihadapinya saat ini, terutama tentang Spider yang Luci temui di Kubu Evil pada dini hari. Itu agak aneh kan?

Apalagi Spider itu seolah berkuasa di tempat itu dan juga di rumah sakit ini.

Sementara Hans telah diculik dari tempat ini untuk dibawa ke Kubu Evil. Intinya Luci hanya ingin barhati-hati sekaligus ingin menghindari masalah.

"Kau tau tentang Diamond juga darinya?" tanya Spider dengan matanya yang menjorok ke dalam itu kini sangat berfokus untuk menyisiri Luci.

Luci adalah seorang gadis yang terlihat seperti seorang putri dari suatu negeri.

Namun karena negeri itu hancur Luci harus diasingkan. Dan di pengasingan itu Luci telah bertempur dengan kekejaman dunia yang mengharuskan Luci menjadi perkasa hanya demi bertahan hidup.

Namun walau begitu aura Luci sebagai seorang putri tetap akan lekat di wajah dan tubuhnya.

Bagi Spider, mungkin sekarang Luci lebih terlihat maskulin dan tomboy, bukannya Luci yang lembut dan ceria ketika masih kecil.

Tapi tetap saja walau begitu Luci akan tetap terlihat seperti Luci di mata Spider.

Bahkan lelaki itu bisa mengenali wajah Luci dalam sekali lihat. Bukankah itu sudah bisa membuktikan semua itu?

"Iya, aku mengetahui tentang Diamond juga darinya." Luci mengangguk.

Gadis itu berharap semoga saja keputusan untuk berkata jujur yang dipilihnya saat ini adalah keputusan yang tepat.

"Apa yang dia katakan tentang Diamond dan The Crown?" Spider memang berkata dengan lembut, namun nada bicaranya sudah berbeda dan Luci bisa mengenali itu.

Jika tadinya Spider akan berbicara seolah Spider itu tengah berbunga-bunga maka tidak dengan kali ini.

Spider curiga, tersinggung, panik, khawatir, dan waspada.

Matanya yang menjorok ke dalam itu hampir membelalak, alisnya yang tebal hampir saja menukik karena saking fokusnya lelaki itu dalam memperhatikan Luci.

Dan bibirnya tak ubahnya sebuah garis lurus yang melintang di antara tanah khatulistiwa. Dan itu cukup mengerikan.

"Tidak ada karena kau keburu datang," papar Luci setenang mungkin.

Tak terhitung jumlahnya berapa kali gadis itu menghirup dan menghela napas dengan gugup.

Bahkan berbicara dengn Spider tentang Diamond dan The Crown bisa lebih membuat Luci panik daripada harus bersandiwara menjadi seorang kekasih dari tuan kaya di depan kekasihnya yang psikopat.

"Kau yakin?" Spider masih belum mau percaya pada Luci walaupun kenyataannya Luci berkata jujur.

Lelaki yang ditugasi oleh Spider untuk menjaga Luci sementara Spider masuk gedung yang disebut dengan Center itu memang belum mengatakan apa-apa, mungkin sejujurnya memang lelaki itu tidak mau berkata apa-apa lagi.

Lagi pula Luci juga tidak mau tau saat itu. Lantas beberapa saat kemudian Spider datang untuk menyuruh lelaki itu pergi. Hanya begitu saja ceritanya, tidak lebih.

"Aku yakin. Dan sebernanya lelaki itu tidak melanjutkan kata-katanya. Kupikir karena aku memintanya untuk tidak bertanya lagi." Luci sedikit mengklarifikasi ceritanya.

Tadinya Luci mengingat versi cerita bahwa lelaki suruhan Spider itu tidak jadi bicara ketika Spider datang.

Tapi setelah diingat-ingat ternyata lelaki suruhan Spider itu berhenti berbicara karena Luci yang memohonnya, karena saat itu Luci hanya ingin memperhatikan Hans.

"Apa? Dia bertanya padamu? Apa maksudmu?" Spider bertanya dengan suara meninggi, satu hal yang tidak pernah Spider lakuan selama ini kepada Luci.

***