"Uhuk!" Luci memuntahkan sedikit makanan yang sedang dia kunyah saat ini. Dadanya seperti disesaki oleh makanan. "Aku tidak mungkin tinggal di rumahmu." Luci melotot dengan sangat keras. Tangannya mengusap dadanya dengan panik. Setelah menenggak minuman ringan gadis itu bernapas sangat lega. "Tinggal di rumahmu bukanlah sebuah solusi, Tuan Kaya."
"Kenapa tidak?" tanya Evan yang tidak mempermasalahkan panggilan tuan yang dilayangkan kepadanya. "Kau akan dijaga 100% jika berada di rumahku. Jika kau khawatir soal Hans, aku bisa memindahkannya di rumah sekalian. Aku sudah mengatakan soal itu kan tadi?" Tidak ada beban di wajah CEO itu saat mengatakan ide brilian yang sudah menggugah hatinya.
'Aku dan Luci, bermesraan pada malam hari dan saat situasi sedang mendukung. Aku akan menjeratnya di atas ranjang dan tidak akan pernah membairkannya pergi walau sedetik pun,' batin Evan dengan terkikik.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com