"Ini telepon dari nenek. Cepat pakai tank top-nya dan segera berbaring di atas ranjang!" perintah Evan dengan tergesa-gesa memberikan tank top dan hot pant dari tangannya kepada Luci.
Luci lekas mengangguk untuk kemudian melesat menuju kamar mandi dan berganti pakaian secepat kilat. Sementara pakaian blouse dengan pita dan renda itu dia buang begitu saja ke dalam lemarinya sendiri.
"Cepat, Sayang, aku tidak bisa lama-lama membiarkan panggilan dari nenek!" teriak Evan dengan gugup dari dalam kamar milik Luci. Keringat dingin juga sudah keluar dari kulit dan tubuh CEO itu. "Bisa mati aku nanti jika tidak segera mengangkat telepon ini!" gumam Evan. "Sayang!" teriak Evan lagi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com