BRAK
BRAK
Suara pintu yang didorong paksa mengema di sepenjuru ruangan diikuti dengan debu dan sarang laba-laba yang turun dari langit-langit, jatuh mengenai bahu gadis berambut legam. Gadis itu menabrakkan tubuh kurusnya ke pintu, menarik gagang pintu, bahkan sesekali menendang, tapi tak ada tanda-tanda pintu kayu itu terbuka.
Suaranya telah serak seperti orang yang habis berteriak saat menonton konser, terdengar parau dan memilukan. Wajahnya nampak panik saat pintu tak kunjung terbuka, padahal lengannya sudah sakit karena berusaha mendobrak.
Diluar sana, keadaan sangat sepi. Tak ada yang menyahut teriakannya, mungkin mereka memang tak peduli pada gadis pucat itu. Tubuh Nia merosot ke bawah, bersandar pada pintu sambil menatap ke langit-langit penuh sarang laba-laba.
"Kenapa mereka kejam sekali?" Suara Nia terdengar lirih, ia menarik napas dalam mengingat kejadian beberapa saat lalu sebelum dirinya terkunci di ruangan gelap ini.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com