Sudah jam 9 malam, tapi sepertinya orang-orang ini tidak memiliki rasa lelah. Mereka masih saja tertawa dan ngobrol dengan riang, seakan tidak habis-habisnya energinya, sedangkan aku dan Mbak Ijah mulai mengantuk sambil bertanya dalam benak masing-masing, kira-kira kapan pesta ini usai?
Nggak enak ya nahan nguap di keramaian? Rasanya sama seperti nahan kentut, di keluarin malu tapi kalau gak di keluarin bikin mules. Aku diam-menahan nguap sampai keluar air mata, menopang kepaku dengan tangan.
"Masih lama ya mbak pestanya" tanyaku lesu dan lemas
"Entahlah, aku juga tidak tau" sahut Mbak Ijah dengan suara yang lesu dan serak.
"Cuma tinggal ngobrol kan ya? Seharusnya kita bisa pulang sekarang.
"Tapi Nimas, masa iya tuan rumah pulang duluan sebelum tamunya pulang? Itu tidak sopan kan"
"Iya kau benar" jawabku kemudian membuang nafas panjang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com