Erlin masih terkikik sambil mengekor Selena yang hendak ke kamar mandi.
"Kalau aku tidak melakukan keributan begitu, kau kan tidak bakal mengizinkan aku masuk, huh." Dengusnya sambil mencebik.
Bisa dibilang keduanya tidak begitu terlalu akrab. Hanya menurut Erlin saja, kalau mereka bersahabat.
Padahal Selena sudah mengusirnya dengan berbagai cara yang dia miliki; membentak, berkata tajam, acuh tak acuh, apa pun yang sudah Selena lakukan untuk membuat Erlin pergi, tidak berpengaruh sama sekali. Seakan Erlin menjadi buta dan tuli setiap kali dia mencoba meluluhkan Selena.
Kalau saja Selena tidak membuat Erlin menangis tersedu-sedu seperti itu karenanya, mungkin Selena akan terus tak mengacuhkannya.
Selena tak mengacuhkan Erlin seperti biasa, mengambil handuknya, dia masuk ke kamar mandi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com