Ameera sedang melamun saat keadaan kafe cukup sepi. Dia sesekali melihat ke arah pintu yang sudah tidak dimasuki oleh pelanggan lebih dari jam yang lalu. Entah kebetulan atau memang takdir yang harus dia syukuri, setiap kali dia di kafe sendirian, kafe selalu sepi pengunjung.
Dipandangi jam di dinding yang detiknya dapat dia dengar dengan sangat jelas. Dia juga menyalakan instrumental lagu untuk mengisi sepi.
Ameera duduk di salah satu kursi pengunjung. Dia memainkan ponselnya. Namun ada hal yang masih membuatnya penasaran hingga saat ini. Dia masih memikirkan hal yang mungkin terjadi pada dirinya dan Barra kemarin.
Dia ingat betul kalau Barra menghampirinya di kampus dan mengajaknya untuk pergi. Namun ternyata dia tertidur di dalam mobil Barra untuk waktu yang lama dan mereka tidak pergi kemanapun. Barra hanya membiarkan Ameera terlelap begitu saja dan menemaninya dengan duduk di depan kemudi mobil.
--
--
Kemarin siang menjelang sore.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com