Selama jam perkuliahan Dinda hanya terus memandangi Niko yang sedang menjelaskan materi Pasar Bisnis dengan senyum mengembang di wajahnya. Dinda sudah tidak sabar ingin segera pergi makan siang bersama Niko siang nanti, senang yang Dinda rasakan, akhirnya penantiannya selama ini akan tersambut juga.
"Heh!" Fani menyikut sahabatnya yang sedang menopang dagu.
"Astaga, apa'an sih? Menganggu saja" gumam kesal Dinda karena merasa kesenangannya terganggu.
"Kau ngapain sih? Menatap pak Niko sambil senyum- senyum. Aku tau kalau kau tergila-gila dengannya tapi jangan gitu juga kali, nanti orang mengira kau ini sedang kesambet" keluh Fani merasa janggal dengan sikap sahabatnya itu.
"Biarin, terserah orang mau bilang apa, yang penting aku bahagia dan tidak mengganggu orang lain".
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com