webnovel

New Year Kiss

Untuk merayakan malam tahun baru, Kyuhyun dan Chaewon pergi ke festival yang terletak di Toronto.

"3!2!1! Happy New Year!" semua orang bersorak riang, letusan kembang api memenuhi pendengaran. Orang-orang di sekitar merayakannya dengan orang terkasih, mereka saling memeluk, dan mencium.

Kyuhyun yang menyaksikan itu tidak mau kalah dan langsung memalingkan wajah Chaewon yang masih terpaku dengan indahnya kembang api, menghadap dirinya. Terkejut dengan hal itu, secara tidak sengaja Chaewon menahan nafasnya. Tangan Kyuhyun telah melingkar hangat di tubuhnya. Tidak seperti ciuman biasanya yang terkesan terburu-buru, ciuman yang diberikan Kyuhyun kali ini sangat lembut dan tidak terburu-buru. Membuat Chaewon merasa rileks dan kembali bernafas, lengannya juga melingkari tubuh Kyuhyun.

Ciuman mereka cukup panjang, sebagaimana Kyuhyun tak ingin berpisah dengan bibir Chaewon. Selepasnya, Chaewon membenamkan wajahnya yang memanas ke dada Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum sambil mengeratkan pelukannya "Happy New Year"

.

Setelah mereka kembali ke mobil, Kyuhyun tersenyum lebar memamerkan giginya yang tersusun rapi "Tadi itu ciuman pertamamu tahun ini".

Chaewon dengan tatapan 'kau becanda?' nya membalas pernyataan itu "Tidak ada yang namanya ciuman pertama setiap tahun. Ciuman pertama hanya terjadi sekali seumur hidup"

"lalu, ceritakan padaku tentang ciuman pertamamu itu" ujar Kyuhyun yang tiba-tiba saja entah dari mana penasaran ingin mengetahui kisahnya.

"hal itu terjadi secara tiba-tiba, jadi aku hanya berdiri dalam keterkejutan"

"aku yakin ciumannya sangat buruk jadi kau hanya dapat berdiri mematung karena syok. Siapa orangnya?" ejek Kyuhyun.

"seseorang yang aku kenal. Tapi satu hal yang ku ingat, ciumannya terasa lembut"

"Tch, aku berani bertaruh bahwa ciumanku jauh lebih baik darinya" cemooh Kyuhyun.

"aku tidak tahu, karena aku belum pernah mencium banyak pria jadi aku tidak bisa membandingkannya. Tetapi ku yakin kau pasti telah mencium banyak wanita"

"tentu saja dan satu hal yang ku tahu pasti adalah kau berada di sisi yang buruk"

"Hmm I guess I gotta practice more, maybe I should start looking for someone that I can practice on " Chaewon menelusuri kontaknya.

Kyuhyun menampakkan wajah terkejut sekaligus tidak sukanya kemudian merebut ponsel Chaewon.

Chaewon memberikan tatapan menantangnya "Apa yang kau lakukan?"

"kau tidak perlu mereka, aku yang akan mengajarimu"

"Tapi kau tahu 'kan pepatah yang mengatakan 'pengalaman mendatangkan kepuasan'. Apa intinya jika kau satu-satunya yang menciumku? Aku tidak akan tahu ciuman mana yang terbaik" sejujurnya Chaewon tahu bahwa Kyuhyun tidak akan pernah menyukai kalimat yang dilontarkannya itu, tetapi dirinya terlalu menikmati reaksi Kyuhyun. Reaksinya membuat Chaewon ingin terus menggodanya.

Tak tahan terus dipermainkan, Kyuhyun menarik tubuh Chaewon kemudian membaringkan tubuh wanita itu, sehingga tubuhnya berada di atas tubuh Chaewon. Kyuhyun memberikan ciumannya "I will be the only one who teach you and savor the fruit of it" bisiknya tepat di atas bibir Chaewon.

"minggir" gertak Chaewon yang tak nyaman dengan posisinya.

"pelajaran pertama, jangan mencoba untuk menghindar. Kedua, lakukan seperti apa yang kulakukan" Kyuhyun kembali menyatukan bibir mereka dan dengan perlahan-lahan mulai menggerakkan bibir miliknya pada bibir Chaewon.

Mata mereka terpejam, saling merasakan. Semakin lama tingkat intensitas ciuman mereka semakin bertambah. Sedikit demi sedikit Chaewon membalas ciuman itu.

"Harry, menepi!" perintah Kyuhyun dengan nafas yang sedikit terengah, nampaknya dirinya telah membangunkan sisi lain dari Chaewon. Ekspresi wanita yang berada di bawah tubuhnya itu sekarang menunjukkan ekspresi yang sangat sensual. Bibir dan pipinya merona, nafas hangat yang menerpa wajahnya itu masih tersengal.

Chaewon yang baru saja mulai terhanyut suasana langsung tersadar bahwa mereka tidak sendiri.

"Baik, Tuan" Harry pun menepikan mobil dan keluar dari dalam sana memberikan privasi yang dibutuhkan.

Chaewon memberikan tatapan bingung "ada apa?"

"Do you realize what kind of face you are making just now?"

"What kind?"

Kyuhyun pun mendekat dan berbisik "The kind that I hate when you show it to another man, the kind of face that only I am allowed to see, the sensual you. The kind of face that makes me want to eat you right here right now"

"lepaskan aku" Chaewon meronta.

"aku tidak akan membiarkanmu menghindar lagi seperti waktu itu. Sebelumnya kau bilang 'lain waktu'. Sekarang aku menginginkannya"

Chaewon memberikan tatapan tak main-mainnya "Do it and you can say goodbye to me forever"

Kyuhyun menjauhkan wajahnya dan menaikkan sebelah alisnya "Are you threatening me?"

"I am"

Kyuhyun kembali ke posisi duduknya dan menunjukkan seringainya "aku bisa menemukanmu di mana pun kau berada dan membuatmu berada di sisiku dengan segala cara"

"apakah mayatku masuk dalam hitungan?" Chaewon menyadari bahwa perkataannya terlalu ekstrem, hanya saja dirinya belum siap dan yakin bahwa Kyuhyun adalah pria yang akan ia berikan akses atas dirinya.

Ekspresi wajah Kyuhyun seketika mengeras. Dia kembali mengingat kenangan yang ingin dilupakan. Sunyi diantara mereka membuat Chaewon canggung, tatapan mata Kyuhyun yang tak fokus juga membuatnya sedikit Khawatir. Chaewon menyusuri pandangannya ke area sekitar, mencari keberadaan Harry namun sepertinya pria yang memiliki rambut merah jahe itu telah pergi jauh.

"tidak"

Chaewon kembali memusatkan perhatiannya pada Kyuhyun, saat pria itu bergumam. "kau mengatakan sesuatu?" tanya Chaewon untuk meyakinkan ia tak salah dengar.

"mayatmu tidak masuk dalam hitungan" tatapannya masih tidak fokus "bila kau mati, apa gunanya semua ini?"

Chaewon dapat merasakan sakit dalam ucapannya itu. Chaewon menggapai tangan Kyuhyun "jangan pikirkan kata-kataku tadi, aku terlalu berlebihan." Chaewon mengeratkan genggamannya "sekarang bukanlah waktu yang tepat"

"lalu kapan waktu yang tepat?"

"aku tidak bisa memastikan. Sebaiknya kau hubungi Harry agar kita bisa segera pulang ke rumah dan istirahat."

Kyuhyun kembali mengalah "aku pria yang sabar, aku akan menunggu hingga kau mau menerimaku. Tetapi aku juga pria yang serakah, jika aku menginginkan sesuatu maka aku ingin memilikinya secara utuh"

.

Siang itu, Kyuhyun dan Chaewon akhirnya pamit kepada kedua orangtua Chaewon dan kini mereka telah berada dikabin pesawat pribadi milik Kyuhyun. Sejujurnya Chaewon telah membeli tiket untuk kepulangannya ke New York namun Kyuhyun bersikeras agar dirinya pulang bersama dalam satu pesawat.

"Selamat datang, saya Emily yang akan melayani perjalanan anda. Bila membutuhkan sesuatu anda bisa memanggil saya melalui tombol pada layar di hadapan anda. Selamat menikmati perjalanan" ujarnya dengan senyum ramah.

Pramugari itu pun pamit undur diri, sepersekian detik Kyuhyun tak memperhatikannya, pramugari tersebut memberikan tatapan sinisnya kepada Chaewon

Chaewon mengangkat alisnya merasa janggal mendapati reaksi seperti itu "apa kau pernah tidur dengannya?" tanya Chaewon

Kyuhyun menampilkan senyum mengejek "kenapa? kau cemburu?"

"tidak, a-" kalimat Chaewon terputus, bahkan bibirnya saja masih belum terkatup. Tetapi Chaewon memutuskan untuk tidak membahas hal itu.

Kyuhyun menatap penuh tanya, menunggu kelanjutan kalimat itu. Tetapi Chaewon malah mengambil majalah di hadapannya dan membacanya. Kyuhyun menghela nafas "kau ingat aku pernah bilang padamu kalau aku memiliki trauma?"

Chaewon memfokuskan pandangannya pada Kyuhyun "ya"

"aku butuh distraksi dari hal tersebut, dan merekalah yang menemaniku"

"mereka?"

"dia bukan satu-satunya pramugari dalam pesawat ini"

"so you did sleep with them"

"I did, but I have you now. You are the one whose gonna distract me" dengan senyum lebar Kyuhyun mendekatkan wajahnya pada Chaewon.

Chaewon memutar bola matanya dan menjauhkan wajah itu.