webnovel

Teman Belajar untuk Putraku

Tepat pukul sebelas, Sebastian dan asisten pribadinya, Nancy. Keduanya langsung diterima oleh Adi Waksana, Melly, dan Bagas Aditya Waksana. Dua buah sedan hitam, satu keluaran Jepang dan satu lagi di belakangnya sedan hitam metalik keluaran terbaru Eropa berhenti tepat di depan pintu masuk Adi Waksana Grup.

"Selamat datang, Tuan Sebastian." Ucap Adi langsung menyambut dengan jabat tangan erat dan senyuman lebar.

"Haha, terima kasih, Tuan Adi. Senang sekali rasanya kita bisa bertemu lagi dan mengobrol lama." Sebastian membalas jabat tangan Adi dan tangan satunya menepuk pundak kiri sang CEO.

"Selamat datang, Om Sebastian," ucap Bagas, memperkenalkan dirinya di tengah-tengah mereka.

"Oh, Nak Bagas. Apa kabar? Om tak tahu kalau kamu juga mulai tertarik dengan bisnis papamu," kekeh Sebastian ganti menepuk pundak kanan Bagas.

"Ya, begitulah, Om. Buah jatuhnya tak akan jauh dari pohonnya, kan?" balas Bagas diplomatis.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com