Sweet Chaos

Semua orang fokus pada Snow.

"Kebetulan sekali! Kau bisa bermain drum dan kami butuh pemain drum. Ingin bergabung?" kata Wonpil santai.

Semua terdiam dan menatap Wonpil. Mereka tidak menyangka Ia akan mengatakan hal seperti itu secara spontan.

Dowoon ikut terkejut lalu memandang mereka semua. Pandangannya bertemu dengan Snow.

"Aku akan menjadi pemain drum kalian..." katanya sambil tersenyum manis. "... jika Snow menjadi pacarku." lanjutnya dan membuat semua orang terkejut. "Lagipula gadis-gadis itu juga sepertinya percaya dengan akting kami tadi." katanya santai.

Snow langsung duduk dengan tegak di sofa, dari sebelumnya bersandar lemas. "Wow! Tunggu sebentar! Apa? Pacarmu?" tanggap Snow.

"Tidak mau? Aku cukup populer, asal kau tahu. Dan kalian butuh aku sebagai pemain drum."

Snow terkejut dan tidak percaya dengan perkataan pemuda yang baru saja ia selamatkan itu.

"Oke. Satu, kau akan menjadi pemain drum kami. Dua, aku tidak menjadi pacarmu. Tiga, semua orang di ruangan ini populer. Bonus, aku telah menolongmu. Cukup adil, kan?" kata Snow tegas dalam Bahasa Inggris yang dimengerti dengan jelas oleh Dowoon.

Dowoon terdiam sebentar, lalu menyetujuinya. Semua orang terkejut dan merasa kagum dengan kemampuan negosiasi Snow. Seungjin tertegun, sekali lagi, dengan sikap Snow. Ia tidak menyangka bahwa Snow dapat melakukan hal seperti itu.

Jae tiba-tiba mendekat lalu duduk di samping Snow dan menatapnya.

"Kau-"

"Apa?!" potong Snow.

"Bagaimana bisa aku tidak menyukaimu jika kau seperti ini?" goda Jae.

"Oh, cut it Jae!" kata Snow dan Young K bersamaan.

"Kau hanya 'mungkin' menyukaiku. Ingat?!" kata Snow lagi lalu memalingkan wajah Jae darinya.

Seungjin terlihat sangat terkejut dengan perkataan Jae yang terlalu transparan.

"Jika ini adalah kompetisi untuk mendapatkan hati Snow, di antara Jae dan Dowoon, aku sudah pasti menang." kata Wonpil tiba-tiba lalu mengedipkan matanya pada Snow, yang juga dibalas kedipan mata oleh Snow.

"Yup! Aku juga lebih memilih Wonpil." tanggap Young K yang membuat mereka tertawa.